Face Reshaping Tidak Sama dengan Mengubah Total Penampilan
![]() |
Every beauty should be a masterpiece. Tiap perempuan memiliki kecantikan yang unik. Karakter diri yang kuat menjadi nilai tambah yang membuat perempuan semakin bernilai. Kalaupun ada tren seperti face reshaping ini seharusnya tidak mengubah ciri wanita tersebut.
Kata dr Lany Juniarti Dipl. AAAM Founder dan President Director Miracle Aesthetic Clinic Group, dalam face reshaping, kita harus mengetahui jenis perawatan yang tepat untuk setiap karakter wajah. ''Tidak asal mengubah, menambah, atau mengurangi bentuk wajah tanpa memperhitungkan rasio-rasio kecantikan. Ini semua agar proporsional dan tetap terlihat natural,'' kata Lany.
Saat ini banyak terjadi kasus facial overfilled syndrome, kondisi ketika wajah seseorang terlalu berlebihan mendapat suntikan filler yang membuatnya tidak terlihat ideal atau natural. Contoh yang sering dibicarakan adalah kasus Pillow Face, kondisi dimana cairan filler terlalu banyak yang dimasukkan di area pipi dan membuat pipi sangat menonjol dan terlihat lebam.
''Harus kita ingat tujuan face reshaping adalah membuat wajah seseorang menjadi lebih ideal dan proposional, sehingga wanita bisa tampil lebih menarik, menunjukkan versi terbaiknya dengan tetap mempertahankan ciri khas karakter kecantikan individualnya,'' kata dr Lany Juniarti.
Di usianya yang ke 22 tahun Miracle Aesthetic Clinic percaya bahwa kecantikan wanita Indonesia haruslah diapresiasi bukan semata-mata karena bentuk wajahnya, namun juga tetap menghargai keragaman ''ethnic beauty'' yang terdapat pada berbagai suku di Indonesia. (Yosan Ardian / Editor : Windy Goestiana)
Komentar (0)
LOADING...
Kirim Komentar Anda