twitter  
Profil  

Selasa, 17 Januari 2017 | 09:39 wib
Seni Menjawab Kritik dari Kasus Annisa Pohan


Annisa Pohan membuat permintaan maaf terbuka setelah berseteru dengan temannya di media sosial Path. Berikut kronologis perdebatan antara Annisa dan temannya yang bernama Deehan.

Gw ngeliat debat ini rasanya Ahok+Djarot tu kaya 2 orang tua diantara:
1.anak sulung yg idealis tapi ga praktikal, rada sok tau
2.anak bungsu yang masih ga tau mau ngapain tapi sensitive-an

Menanggapi tulisan tersebut, akun Annisa pun berkomentar: Anda pengamat dadakan? Sengaja biar gw baca ya? Sangat tidak beretika...

Deehan kembali menjawab: @Annisa: Sorry nis, lo temen gw, masalah aspirasi gw apa is NONE of your business. Kalau keberatan, maaf, Buat gw sih, lo istrinya siapa ga ngaruh, gw temenannya sama lo, bukan berarti harus setuju slalu sama lo.

No need bilang etika atau tidak.
Gue tidak pernah judge lo ber etika atau tidak.
THAT IS INSULTING.

Percakapan itu terus berbalas untuk beberapa saat hingga terlihat tensi pembicaraan semakin meninggi.

"Gw rasa hati lo juga tau niat lo Menghina paslon lain selain nomor 2...dilihat dr paragraf terakhir...padahal lo bisa di inner circle aja komennya...aspirasi urusan masing-masing...tp kalo keluarga gw itu jadi urusan gw.,''
tulis akun Annisa.

Pada Sabtu, (14/1/2017) Annisa Pohan mengunggah sebuah foto dirinya sedang berdoa dengan caption.

''Hari ini Berdoa bersama dengan saudara-saudaraku kaum muslimat Jakarta Utara. Dukungan secara spiritual dari masyarakat sangat berarti untuk kami. Semoga kami selalu dijauhkan dari fitnah dan semoga ghibah orang tentang kami menjadi pahala untuk kami...amiin..

''Sekaligus bersama ini dg kerendahan hati saya memohon maaf kpd masyarakat yg tidak berkenan dg hak menjawab saya dalam.''

Menanggapi kasus ini, Baby Juwono, pakar komunikasi dan public speaking, menyarankan untuk bersikap santai dalam menanggapi kritik seseorang. ''Kalau lagi marah, sewot, jauhi media sosial, jauhi smartphone. Kalau ingin menanyakan maksud dari unggahan tersebut bisa ditanyakan secara pribadi untuk meredam pihak-pihak yang provokatif. Semakin emosional tanggapan kita, justru pembaca bisa menyimpulkan kalau kitalah yang tak bisa mengontrol diri,'' kata Baby saat onair di SHE Radio.

Sebagai contoh, mari kita bandingkan dengan cara Michelle Obama membela Barack Obama saat mendapat sindiran pedas dari rivalnya, John McCain yang menyebut Barack sebagai ''selebriti penghambur uang''. Michelle Obama, istri Barack Obama tetap tenang menanggapi sindiran keras tersebut. Michelle tidak berkomentar di media sosial, tidak juga membuat konferensi pers khusus. Michelle Obama memilih untuk memanfaatkan momen konvensi Partai Demokrat untuk berpidato. Secara lugas dan sangat cerdas, Michelle berkata, ''Barack Obama yang saya kenal tetaplah pribadi yang sama yang membuat saya jatuh cinta 19 tahun lalu. Barack tidak pernah menjadi orang lain dan tetap teguh pada komitmen.'' Meski Michelle tak secara langsung menyerang McCain, tapi Michelle sudah membela kehormatan suaminya dengan cara lebih pintar dan diplomatis.