twitter  
Profil  

Rabu, 04 September 2019 | 11:27 wib
Mengenal PMDD, Gangguan Pra-Menstruasi Selain PMS


Gangguan pra menstruasi terbagi menjadi dua yaitu PMS (premenstrual syndrome ) dan PMDD (premenstrual dysphoric disorder). 30-40% wanita pasti pernah mengalami PMS, sedangkan PMDD jarang dialami wanita atau dengan kata lain hanya dialami sekitar 3% dari populasi wanita. Gejala PMS yang sering dirasakan wanita pada umumnya seperti mood terganggu, merasa pusing dan lemah sekitar 1 sampai 2 minggu masa menstruasi. Sedangkan PMDD lebih parah lagi sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, misalnya seperti sakit yang sampai tidak bisa bangun dari tempat tidur dan tingkat marah-marah yang sangat tinggi. Dr Cininta SPOG mengatakan PMS tidak bisa dianggap remeh, karena jika tidak dikomunikasikan dengan baik bisa berefek pada PMDD.

Namun untuk mencegah gangguan PMS berubah menjadi PMDD ada beberapa upaya yang bisa teman She lakukan, seperti :

1. Menyadari kondisi diri sendiri dan komunikasikan dengan orang-orang sekitar (bisa keluarga, pasangan, teman atau dengan psycoterapi)
2. Memodifikasi gaya hidup seperti istirahat yang cukup, mengurangi konsumsi kafein dan olahraga minimal 30 menit sehari
3. Bisa minum vitamin dan kalsium secara teratur dengan dosis 1200-1500 miligram per hari dan vitamin yang mengandung B complex.
5. Jika diperlukan bisa konsumsi pil kontrasepsi namun harus dengan anjuran dokter

(Nungki/Deedee)