twitter  
Profil  

Rabu, 25 Desember 2019 | 12:32 wib
Inovasi Siska Sumartono untuk Pemberdayaan Goni dengan Kain Indonesia
 

Di masa kini kombinasi batik dan goni bukanlah suatu hal yang baru, berbagai kreasi karya fashion dari perpaduan ini telah dihasilkan oleh para pelaku industry kreatif. Namun, setelah berbincang dengan Siska Sumartono, tidak banyak masyarakat yang tahu ternyata beliau pernah membuat koleksi batik, lurik dan goni di tahun 2012. Bahwa Siska bertujuan mengangkat goni dengan memulai menciptakan fashion yang ramah lingkungan (sustainable fashion) yang kini sedang tren di Indonesia.

Siska Sumartono adalah pelaku industry kreatif di Surabaya dengan keterampilan sulam tangan telah memiliki berbagai pengalaman menampilkan kreasinya di dalam maupun luar negeri. Untuk edisi Fashion Notes diakhir tahun ini, Siska berbagi inspirasi dan koleksinya yang terbuat dari batik dan goni, juga ada tips penting untuk teman She agar tampil nyaman walaupun menggunakan kain goni pada pakaian. 

 

Boleh diceritakan latar belakang inspirasi dari minat Siska mencoba memperdayakan kain goni?

Minat diawali keprihatinan pabrik goni satu – satunya di Indonesia yaitu di Ngagel, Surabaya yang akan tutup memproduksi goni dan beralih ke karungplastik yang tidak ramah lingkungan  membuat saya mengambil material tersebut untuk acara Indonesian Good Design Selection (IGDS) yang diadakan oleh Kementerian Perindustrian untuk memanfaatkan bahan goni sebagai produk fashion. Dimana IGDS menetapkan peraturan saat itu bahwa produk yang dibuat harus berwawasan lingkungan, memberi manfaat sosial dan belum pernah ada yg membuat sebelumnya, maka saya mengangkat goni sebagai produk fashion. Saat itu saya kreasikan cardigan goni dikombinasikan dengan sulam logam dan dress dari bahan lurik dengan goni, kreasi ini sempat masuk nominasi sepuluh besar produk inovatif dalam acara tersebut.

 

Bagaimana proses kain goni tersebut supaya nyaman dipakai?

Proses untuk membuat kain goni agar nyaman dipakai, sebelumnya bahan ini wajib direndam air dan pelembut pakaian selama 2 jam, lalu dikeringkan untuk dipotong mengikuti pola pakaian dan memasuki proses jahit. Untuk menjadi sebuah pakaian, kain goni perlu dilapisi furing atau bila mana perlu dilapisi menggunakan kain keras jenis tricot. Perlunya diperhatikan pemilihan desain untuk penggunaan bahan goni tersebut harus tepat karena karakter bahan ini berbeda dengan kain pada umumnya.

Mengenai koleksi pertama Siska yang menggunakan Batik dan Goni, boleh diceritakan tentang inspirasinya?

Warna natural dari kain goni dan seratnya yang eksotis sangat unik jika dipadukan dengan kain – kain Indonesia. Saat itu saya memilih batik untuk dikombinasikan dengan kain goni karena perlunya melestarikan Batik Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non bendawi.

 

Tips untuk teman She memilih pakaian batik dan goni yang nyaman serta cara memadupadankannya. 

Goni bisa dipadupadankan dengan kain – kain Indonesia khususnya yang berbahan non – sutera. Diperlukan pemilihan desain yang sederhana untuk kain goni jika dipakai sebagai materi utama pada pakaian, kain goni juga bisa dicelup agar dapat sesuai dengan warna yang diinginkan. Bila goni digunakan sebagai aksen bisa berupa detil dekoratif untuk menguatkan karakter  desain pada sebuah produk fashion. 

Tips merawat kain goni yang digunakan pada pakaian:

1. Mencuci dengan tangan tanpa disikat maupun digosok menggunakan sabun detergen cair. 
2. Membersihkan area yang kotor atau bernoda dengan menggunakan spons dicelupkan pada air dingin, dalam posisi lembab dan hanya ditepuk – tepuk saja. 
3. Mengeringkan pakaian berbahan goni setelah dicuci tanpa diperas maupun dipuntir, melainkan menggunakan handuk untuk dapat menyerapsisa air yang ada pada pakaian tersebut. 
4. Dapat juga dikeringkan dengan menjemur atau diangin – anginkan digantungan baju, hindari sinar matahari langsung. 
5. Berhati – hatilah untuk tidak menggunakan pemutih atau sabun detergen yang cenderung keras agar tidak merusak kain goni tersebut. 

Tentang Janet Teowarang:

Janet Teowarang merupakan founder dan creative director brand fashion miliknya yaitu Allegra Jane, selain itu Janet juga menjadi dosen di Universitas Ciputra Surabaya. Janet meraih Australia Awards dari Pemerintah Australia disektor Fashion dan Textile. Karyanya juga telah dipresentasikan di Indonesia Fashion Week, Mercedes Benz Asia Fashion Award dan mengikuti kompetisi Mango Fashion Award di Spanyol.

(Dokumentasi Foto milik Siska Sumartono)