Yang Perlu Diperhatikan Startup Untuk Memenuhi Kebutuhan Pasar
![]() |
Perusahaan rintisan atau startup terus tumbuh di Indonesia seiring tren digitalisasi yang semakin masif. Namun, dalam pengembangannya, startup harus bisa menyesuaikan produknya dengan kebutuhan pasar atau disebut Product Market Fit (PMF). Fase ini dinilai krusial agar solusi yang ditawarkan startup sesuai dengan pasar yang jadi sasaran. Oleh karena itu, Startup Studio Indonesia merangkum lima tips penting untuk mencari PMF.
1. Lakukan uji pasar sesegera mungkin
Salah satu kesalahan utama startup adalah menunggu terlalu lama untuk menguji apakah pasar menerima produk mereka dengan baik atau tidak. Jika model bisnis startup adalah dengan basis langganan, maka tawarkan biaya langganan yang ideal kepada para pengguna, dan evaluasi feedback yang mereka berikan untuk menentukan apakah skema tersebut bisa berjalan dengan baik atau tidak.
2. Lakukan A/B testing untuk menghitung dampak nyata
Dalam operasional startup, seringkali perusahaan menghadirkan fitur-fitur baru dengan harapan untuk menarik semakin banyak pengguna. Namun, hal ini justru bisa menjadi distraksi dari tawaran utama startup. Oleh karena itu, Co-founder dan CTO HappyFresh Fajar Budiprasetyo menyarankan startup untuk menjalankan A/B testing agar bisa menghitung dampak nyata dari sebuah promo/fitur/kemitraan baru.
3. Dengarkan umpan balik dari pengguna
Pemikiran kritis menjadi hal esensial yang harus dimiliki semua founder startup. Untuk bisa mencapai PMF, maka jalan terbaik adalah untuk benar-benar memahami target pengguna, mulai dari kebutuhan, keinginan, hingga harapan mereka.
4. Bersikap fleksibel dalam mengadaptasi produk
Faktanya, tidak semua startup akan sering digunakan oleh pengguna. Bergantung pada jenis bisnisnya, ada startup-startup yang hanya digunakan sekali sebulan atau sekali dalam beberapa bulan. Ini akan menurunkan tingkat retensi pengguna. Tentang permasalahan ini, khusus founder startup baiknya untuk bisa membangun produk atau fitur-fitur baru yang bisa melengkapi solusi utama tersebut. Dengan memberikan fitur-fitur baru yang diakses lebih sering, maka kemungkinan untuk menambah aliran pendapatan juga semakin besar. Karena itu, penting bagi startup untuk bersikap fleksibel dan bisa mengadaptasi produk digitalnya sesuai dengan kebutuhan pengguna.
5. Fokus mengembangkan ‘power user’
Hal lain yang tidak kalah penting untuk menentukan PMF adalah fokus dalam pengembangan basis ‘power user’. Kenali siapa saja power user atau pengguna setia kita, dan berfokuslah untuk memperluas segmen ini dengan membangun produk-produk baru sesuai dengan kebutuhan mereka. Pahami apa yang membuat power user ini loyal dan tertarik untuk mencoba produk startup kita. Merekalah yang menentukan apakah startup kita bisa makin berkembang atau tidak.
Komentar (0)
LOADING...
Kirim Komentar Anda