Kancil Tak Nakal Lagi Dalam Kisah Marty Si Kancil
![]() |
![]() |
Kata Ria, budaya Indonesia mengandung banyak nilai pembelajaran yang bermakna dalam hidup sehari-hari. Nilai-nilai tersebut dapat ditemukan dalam beragam dongeng nusantara yang diturunkan dari generasi ke generasi.
Kisah Marty si Kancil dipersembahkan untuk mendukung pelestarian budaya Indonesia melalui buku cerita anak. “Cerita Marty adalah adaptasi sebuah dongeng nusantara. Sebuah legenda yang mengajarkan tentang konsekuensi terhadap semua tindakan yang kita lakukan dan pentingnya rasa tanggung jawab. Tantangannya, bagaimana menyampaikan cerita rakyat dan nilai-nilai penting ini dengan cara yang memikat sehingga sang anak tertarik untuk mengetahuinya,” kata Ria.
Menjawab tantangan ini, Ria berusaha membuat suatu karya yang relevan bagi anak-anak sesuai dengan usia dan perkembangan mereka. Dia menulis dengan teliti, tanpa ada bahasa kekerasan, kata nakal, tidak menggurui dan pilihan bahasa yang digunakan sangat mudah dipahami. Ilustrasi juga imajinatif, indahnya kebun, ranumnya buah dan sayur, dan interaksi kancil bersama petani tergambar sempurna di tangan illustrator Belanda, Danielle Schothorst. Pemilihan kata-kata, alur cerita, dan ilustrasi yang bernilai seni dilakukan oleh penerbit, penulis, dan illustrator untuk menggelitik rasa ingin tahu anak untuk bertanya.
“Harapan kami, timbul ruang diskusi antara anak dan orang tua pada saat membaca dan mendongeng, saat membaca buku juga menjadi saat belajar anak yang menyenangkan karena melalui cerita kita dapat menyerap informasi dengan lebih mudah,” jelas Ria.
Membaca buku ini akan menciptakan momen indah antara anak dan orangtua, waktu berkualitas dengan membaca setidaknya mampu mengalihkan perhatian anak yang terkadang terlalu asik dengan gawai. Selain itu, Kisah Marty si Kancil, patut diapresiasi karena muatan ceritanya yang bagus dan sarat nilai-nilai kehidupan salah satunya tentang tanggung jawab.
Foto dan script : Manda Roosa
Komentar (0)
LOADING...
Kirim Komentar Anda