twitter  
Profil  

Rabu, 12 Oktober 2022 | 14:25 wib
Bebas Kandungan Gluten, Tepung Ubi Ungu Bergizi dan Menyehatkan
 

Ibu seringkali kita temukan banyak produk dengan mengklaim bebas gluten atau gluten free, namun masih menjadi tanda tanya besar ada apa dengan gluten? 

Biar tidak bertanya-tanya, Novi Indah Permata Sari S.T.,M.Sc dari Akademi Kuliner dan Petiseri Ottimmo Internasional menjelaskannya untuk Ibu. 

“Gluten merupakan salah satu jenis protein yang banyak ditemukan di biji-bijian, salah satunya adalah gandum yang merupakan bahan baku dari terigu. Gandum adalah bahan pangan yang tidak dapat diproduksi di Indonesia sehingga tingkat impor gandum di Indonesia sangat tinggi,” jelasnya.

Untuk itu, kata Novi ada beberapa bahan baku lokal yang dapat dijadikan sebagai substitusi terigu yaitu tepung ubi, tepung singkong, tepung beras dan juga tepung jagung. Bahkan olahan cookies berbahan dasar tepung ubi jalar ungu, selain memberikan tampilan warna ungu yang menarik, ubi jalar ungu juga kaya akan senyawa antioksidan, serat pangan dan juga kandungan protein yang tinggi, selain itu aman dikonsumsi untuk penyintas diabetes militus dan juga balita. Novi juga mengungkapkan jika berdasarkan data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (APTINDO) menyebutkan tahun 2016 impor gandum naik sekitar 8 persen dan diestimasi pada tahun 2017 akan mengalami kenaikan Kembali hingga 6 persen disbanding sebelumnya dan mencapai 8,79 juta ton. Ini tentu saja menjadi permasalahan besar bagi ketahanan pangan Indonesia sehingga pemerintah banyak mencanangkan makanan berbasis gluten free. 

“Inovasi produk pangan berbahan dasar pangan lokal terus dikembangkan, selain untuk menekan jumlah impor gandum, substitusi bahan pangan lokal juga memberikan efek bagi Kesehatan,” kata Novi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan hasil uji efek hipoglisemik yang dilakukan pada 10 orang panelis menunjukkan bahwa sereal dengan bahan dasar ubi jalar ungu dapat menghambat kenaikan kadar gula darah dengan kenaikan kadar gula darah kontrol (sereal konvensional) yang lebih tinggi.

“Hasil uji antioksidan juga menunjukan persen inhibisi radikal bebas sebesar 68,73 persen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa substitusi terigu dengan bahan dasar pangan lokal sangat berpotensi untuk dikembangkan,” katanya optimis. 

(Manda)