Kreasikan Tempe Jadi Nuget, Olahan Murah Meriah Ini Mampu Cegah Stunting
|
Stunting, mungkin kata yang sering kita dengar, ya. Sayangnya hanya sekedar lewat saja karena meski kasusnya turun tapi masih banyak ditemui kasus anak stunting bahkan di kota besar.
Apa itu stunting? Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil) dari standar usianya.
Berdasarkan survei status gizi balita, angka stunting di Indonesia telah mengalami penurunan sebesar 3.27%, dari 27,67% pada tahun 2019 menjadi 24,4% di 2021. Meski demikian, angka ini masih cukup jauh dari target yang diberikan oleh Presiden Jokowi, dimana menargetkan Angka Stunting di Indonesia turun hingga 14 Persen pada 2024.
Salah satu faktor penyebab terjadinya stunting adalah rendahnya tingkat asupan gizi baik pada ibu hamil maupun anak, padahal makanan bergizi tidak identik dengan makanan mahal.
Ada banyak bahan makanan murah meriah dan mudah didapatkan di sekitar kita, mengedukasi soal pentingnya gizi juga dilakukan Akademi Kuliner dan Patiseri Ottimmo Internasional bekerjasama dengan Kecamatan Wiyung, Surabaya, yang melakukan edukasi gizi masyarakat dan cooking demo bertepatan dengan peringatan Hari Anak Sedunia.
Edukasi gizi dan cooking demo mengambil tema yang dapat berkontribusi bagi peningkatan kualitas kesehatan anak, yaitu “Pencegahan Stunting melalui Pembuatan Meal-Plan berbasis Protein Hewani dan Nabati bagi Anak, Rabu (21/6/2023).
Direktur lembaga penelitian Ottimo, Heni Adhianata, S.TP., M.Sc., menjelaskan jika demo masak dengan membuat satu meal-plan yang terbuat dari bahan baku berbasis protein hewani atau protein nabati.
![]() |
“Meal-plan yang dibuat tidak hanya baik secara komposisi bahannya saja, namun juga telah diperhitungkan nilai gizi dari masing-masing meal-plan untuk dapat memenuhi kebutuhan protein dari anak agar dapat terhindar dari penyakit stunting,” jelasnya.
Mahasiswa mempresentasikan hasil riset mereka serta mendemokan proses pengolahan menu yang telah dibuat. “Harapan kami masyarakat dapat memperoleh tambahan informasi dan wawasan mengenai penyusunan menu sehat bagi anak stunting serta mendapatkan gambaran pengolahan dan penyajian menu makanan melalui cooking demo,” kata Heni.
Tempe Nuget Kaya Protein
![]() |
Heni menjelaskan, setelah selama hampir satu semester penuh mahasiswa belajar mengenai zat gizi dalam makanan, peran zat gizi bagi kesehatan, serta perhitungan nilai gizi suatu makanan, maka di akhir mata kuliah mereka diberikan kesempatan untuk membagikan keilmuan mereka kepada masyarakat secara lebih luas. Salah satunya seperti olahan tempe nuget, Nadia Almira mahasiswa yang mempresentasikan menu tersebut menjelaskan jika nuget biasanya dari hewani tapi kini dikreasikan dengan tempe. Alasan pemilihan tempe selain bahannya mudah dan juga mampu menaikkan asupan gizi.
“Tempe merupakan sumber protein nabati terbaik karena kaya akan vitamin B12. Agar anak tertarik makan kami oleh menjadi nuget yang gurih dan anak-anak pasti suka,” jelasnya.
Kandungan protein, zat besi, dan kalsium tempe juga lebih tinggi dibanding daging sapi, sehingga sangat baik dikonsumsi ibu hamil dan anak balita untuk mencegah stunting.
“Kandungan lemak jenuh dan garam pada tempe lebih rendah dibandingkan dengan daging sapi,” paparnya.
Proses pembuatannya juga tergolong mudah, tempe yang sudah dikukus ini lalu dibentuk kotak atau sesuai selera, kemudian diibalur dengan campuran tepung basah yang merupakan campuran tepung beras dan tepung terigu lalu digoreng. Setelah matang, ditumis lagi bersama saus teriyaki jika suka.
“Satu menu ini nilai kalorinya 12,64 kalori, dengan budget Rp 20 ribu, bisa untuk enam kali makan,” jelas Nadia. Bugdetnya jelas sangat murah.
Jadi Ibu, menyediakan bahan makanan bergizi tidak harus bahan impor, bisa juga dari tahu dan tempe yang kaya sumber protein. Yuks, kita cegah stunting sejak dini.
(Manda)