Perempuan Indonesia Maju Melantik Ketua DPD PIM JATIM & DPC Kota Surabaya
|
Telah didirikan sejak 2019, Perempuan Indonesia Maju (PIM) melantik pengurus anggota PIM DPD Jawa Timur dan DPC Surabaya untuk periode 2023-2028. Secara resmi Chusnur Ismiati H. G., SH. MM menjabat sebagai Ketua DPD PIM Jawa Timur dan Indriani, SE sebagai Ketua DPC Kota Surabaya. Pelantikan tersebut telah dilaksanakan pada hari Senin, 25 September 2023 di Gedung Srijaya, Surabaya. Proses kegiatan pelantikan dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Provinsi Jatim, Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju serta beberapa perwakilan dari organisasi wanita di daerah Jawa Timur dan Surabaya.
Perempuan Indonesia Maju merupakan sebuah organisasi nirlaba yang memiliki tujuan mulia yaitu untuk memberikan edukasi dan membantu mewujudkan perempuan Indonesia memiliki kesempatan yang sama dan dapat sejajar dalam memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa dan negara. Program yang dilakukan berfokus pada lingkup bidang kesehatan, pendidikan,ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, pariwisata, pengembangan usaha dan penegakan hukum dan HAM.
Dalam sambutan ucapan selamat atas pelantikan Ketua DPD PIM Jawa Timur dan DPC Kota Surabaya, Restu Novi Widiani, Kepala Dinsos Jatim berharap dengan adanya organisasi PIM dapat membantu pemerintah untuk menyelesaikan masalah-masalah perempuan dan anak di Jawa Timur.
“Bapak -Ibu yang kami hormati, tentunya di kesempatan hari ini saya sekali lagi mengucapkan selamat dan arahan Ibu gubernur bahwa mari sama -sama kita hadap tantangan yang masih ada yang tadi yang berapa kami sebutkan. Dan saya percaya hadirnya Perempuan Indonesia Maju di Provinsi Jawa Timur dan juga Kota Surabaya akan membantu pemerintah menyelesaikan masalah -masalah perempuan pada khususnya dan tentu saja juga termasuk masalah anak pada umumnya. Perempuan dan anak adalah satu hal yang berkaitan tidak bisa lepas, tidak bisa dipisahkan,” ucapnya.
Ketua DPD PIM Jawa Timur berterimakasih atas dukungan dan kesempatan wewenang yang diberikan kepadanya. Pada kedepannya ia ingin menyempurnakan kekurangan pada program yang telah dilakukan oleh PIM sebelumnya. Salah satunya adalah mewujudkan persoalan tentang faktor sosiologis dan psikologis orangtua seperti mencegah pernikahan dini.
“Karena sosio dan psikologi itu ternyata menempati tempat teratas, kalau dulu efek faktor ekonomi. Ketika ekonomi kita jeblok, maka orang tua lebih stress membangun ekonomi keluarga, tapi sekarang itu lebih ke sosio dan psikologinya, gaya hidup orang tuanya juga berubah. Jadi perkawinan muda itu tidak hanya karena mendesak untuk supaya menikah karena usia, tapi juga karena banyak hal lain, ” jelas Chusnur Ismiati saat diwawancarai.
Dengan memperbaiki faktor sosiologis dan psikologis orangtua, Chusnur Ismiati menyampaikan bahwa faktor kekerasan yang terjadi pada anak juga dapat teratasi. Hal itu dilatarbelakangi oleh gangguan perilakuyang terjadi pada anak.
“Dan yang sudah terjadi adalah kita mendekati kantong -kantong di mana kekerasan itu terjadi. Dan biasanya memang kondisi sociologis dan psikologis orang tua tentang awareness bagaimana anak -anak itu bisa menjaga dirinya dari hal -hal yang demikian. Awalnya kita juga punya pendapat bahwa ketika anak -anak melakukan sesuatu kekerasan atau ada kekerasan terhadap anak itu diawali dengan kondisi pelaku yang menurut kami adalah ada gangguan pilaku. Jadi generalisasi ini itu diawali atau bisa dimulai dari deteksi awal gangguan pilaku pada anak,” tambahnya.
Lana Koentjoro juga memberikan selamat dan menyambut dengan baik pada pelantikan PIM DPD Jawa Timur dan DPC Kota Surabaya. Dengan dilantiknya PIM tingkat provinsi dan kota ini, Lana berharap perempuan-perempuan Jawa Timur yang kreatif ini dapat saling menggandeng untuk memotivasi antar perempuan dimana mereka berada. Ketua Umum Perempuan Indonesia Maju itu menyampaikan bahwa untuk bergabung dengan PIM juga bisa diikuti oleh individual. Tidak harus bergabung di organisasi atau komunitas wanita tertentu untuk dapat bergabung.
(Putri)