Banyak Versi Pecel dari Berbagai Daerah, Tapi Pecel Kota Ini Tetap Juaranya
|
Sarapan nasi pecel pastinya enak ya, Bu. Aneka sayuran dengan siraman bumbu kacang dan tambahan rempenyek memang paling nikmat. Nasi pecel bisa ditemui berbagai kota dengan ciri khas masing-masing. Nah, Ibu pasti punya versi favoritnya kan?
Kalau Chef Mudji, pengajar sekaligus praktisi di bidang kuliner memiliki tiga nasi pecel ter-enak versinya. “Yang pertama pecel Madiun, kedua pecel Malang dan ketiga pecel Blitar,” ujar senior chef ini.
Chef Mudji menjelaskan meskipun Madiun banyak yang berjualan pecel namun dijamin penjual satu dan lainnya pasti memiliki citarasa berbeda apalagi dengan nasi pecel di kota di luar Madiun seperti Malang, Blitar, Ponorogo, Ngawi, Kediri, Tulungaggung pastinya punya ciri khas tersendiri.
Dari bumbu misalnya. Secara garis besar, bumbu pecel atau sambal pecel diolah dari campuran gula merah, garam, cabai rawit dan cabai merah, daun jeruk purut, kacang tanah sangrai, dan asam Jawa. Perbedaan bisa dari bumbunya, mungkin dari jenis kacangnya, komposisi bawang putih, bawang merah, bisa juga dengan cara menggorengnya.
Cara menggoreng bawang putih misalnya, kalau menggoreng terlalu lama maka warnanya akan berubah. “Jadi perlu ada konsistensi untuk mempertahankan kualitasnya. Kalau soal rasa pastinya dari penambahan gula, garam kalau pecel pada air asamnya,” jelasnya.
Chef Mudji juga menjelaskan jika ada beberapa kota memberi tambahan kencur untuk pembuatan bumbu pecel. “Tidak semua memakai kencur tapi kalau pecel Surabaya rata-rata menambahkan kencur,” ujarnya.
![]() |
Lalu bagaimana dengan jenis sayur yang digunakan?
Untuk sayur umumnya, tauge, kubis, kangkung, bayam, kembang turi, mentimun yang dipotong kotak dan daun kemangi. Namun dibeberapa kota seperti di Madiun dan Ponorogo, lanjut Chef Mudji juga ditemukan penambahan lamtoro sebagai sayuran pecel.
“Sayur bebas-bebas saja tapi mungkin yang perlu distandarkan adalah seberapa panjang potongan, seperti ukuran kacang panjangnya,” tegasnya.
Satu hal yang tidak boleh tertinggal, yaitu rempeyek. Di Madiun biasanya pembeli diberi pilihan apakah rempeyek ataukah kerupuk puli sebagai pelengkapnya. Rempeyeknya juga memilih variasi toping beragam seperti kacang tanah, kedelai, ebi atau ikan teri kecil. Rempeyek inilah yang membuat pecel menjadi lebih lezat dinikmati.
Satu lagi yang membuat pecel makin istimewa pastinya adalah wadah atau bungkusnya di Madiun nasi pecel terkenal dengan bungkus pincukannya, biasanya dipincuk dengan daun pisang yang menambah aroma tersendiri.
“Di daerah lain yang dekat dengan hutan biasanya menggunakan daun jati sebagai alas atau bungkusnya,” terangnya.
(Manda)