twitter  
Profil  

Selasa, 19 September 2023 | 15:15 wib
Keterlibatan Fashion Designer Embran Nawawi di Lao Fashion Week 2023
 

Mengawali karir fashion di Surabaya sejak tahun 2010, Embran Nawawi bersiap menanggalkan statusnya sebagai designer pada tahun 2024. Sementara itu tahun ini Embran Nawawi memberi kejutan besar dalam keterlibatannya di LAO FASHION WEEK  2023– VIENTIAN LAOS, 9 September 2023 lalu.

Keterlibatannya diawali dari seorang fashion agent asal Vietnam yang mengunjungi Facebook Embran Nawawi pada akhir tahun 2014. Kemudian pihak LAO FASHION WEEK menghubunginya via email dan mengundang untuk menjadi guest designer international bersama beberapa designer dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Filipina, dan Jepang.

 

 

Sejak saat itu Embran Nawawi selalu hadir dalam perhelatan LAO FASHION WEEK dan dinobatkan sebagai LAO INTERNTIONAL SENIOR DESIGNER pada tahun 2017. Pada masa pandemic Covid19 (2020-2021) LFW tidak dilaksanakan dan pada tahun 2022 kembali dilaksanakan walau tidak mengundang designer international. Seluruh designer senior mengirimkan video fashion yang ditayangkan di LED saat acara berlangsung.

 

 

Setiap tahunnya Embran Nawawi selalu mengenalkan batik Jawa Timur mulai dari Pamekasan, Banyuwangi, Surabaya dengan gaya fashion ready to wear ethnic trendy. Tahun 2023 kali pertamanya Embran Nawawi menampilkan karya tanpa batik tetapi tenun, asal Jombang berbahan katun dengan pewarna Alam karya dari UMKM– Tenun Nusa. 

 

Mendapat apresiasi sebagai karya terinspiratif dan impresif, Embran Nawawi menampilkan karya fashion yang terinspirasi dari sejarah Jombang yang merupakan kota yang memiliki sejarah dalam POWER (kekuatan), PROTECTION (perlindungan),FAITH (keimanan), dan CRAFT(kerajinan).

 

Jombang masa lalu adalah kota yang memiliki kekuatan sepanjang jalur utara Jawa Timur yang melindungi kerajaan Mataram dalam pertempurannya dengan kerajaan Sriwijaya. Dengan strategi perlindungan, maka patih kerajaan melindungi pangeran Airlangga, anak dari Raja Darmawangsa. Jombang sebagai pintu gerbang Kerajaan Majapahit banyak menyimpan sejarah meliputi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Bali. Dari inspirasi sejarah tersebut maka tertuangkanlah ide busana ala pasukan perang dan pasukan santri Jombang (Jom yang berarti hijau symbol santri dan Bang yang berarti abang atau merah untuk simbol non santri).

 

Bentuk busana berupa bustier yang dibuat tengan teknik molding dari kain tenun dengan menggunakan lem berbentuk baju pelindung perang. Kemudian jubah atau outer yang mengesankan gaya santri masa itu. Menampilkan 16 koleksi di LAO FASHION WEEK bertemakan Ethnic Modern Ready To Wear dalam aliran fashion AVANT GARDE dan COUTURE menjadi satu. 

 

Embran Nawawi yang dikenal selalu berkolaborasi, pada LAO FASHION WEEK kali ini berkolaborasi dengan dua produk sebagai penunjang penting keseluruhan tampilan fashionnya. Yang pertama, Tenun Nusa karya bapak Nusa Amin dari Jombang, seorang perajin tenun berbahan katun 100% dan pewarna alam. Tenun bergaris biru putih sederhana dipercayakan kepada Embran Nawawi untuk dijadikan sebuah karya fashion yang berbeda. Kepercayaan tersebut disambut Embran dengan memasukan konsep sejarah Jombang sebagai masterpiecenya. Selain berkolaborasi dengan UMKM Jawa Timur, Embran Nawawi juga berkolaborasi dengan designer aksesories dari Filipina AnnLorio. Untuk kedua kalinya AnnLorio mempercayakan koleksi aksesoriesnya pada koleksi fashion Embran berupa karya kerajinan dari seaglass (limbah kaca dari laut) yang dibuat aksesories cantik.

 

Tanpa disadarai Embran Nawawi kedua kolaborasi tersebut memperkuat konsep suistanable fashion yang Embran usung sejak masa pandemic. Konsep zero waste pada beberapa outfit yang dibuat, material alami dan pewarnaan alam, serta limbah kaca dari laut Filipina membuat Njombangan patut mendapat apresiasi sebagai Creative Fashion & Fashion Impresive yang diajak LAO FASHION WEEK 2023–Vientian Laos.

(Press release Embran Nawawi)