Olahraga untuk Kekuatan, Ketahanan dan Fleksibilitas Otot? Pilates Jawabannya
Olahraga apa Bu yang kalau dilakukan rutin bisa melatih kekuatan, ketahanan, dan fleksibilitas otot hayo? Jawabannya adalah pilates. Olahraga yang satu ini dipopulerkan oleh Joseph Pilates Bu, dia adalah seorang atlet veteran Jerman pada awal abad ke-20. Kalau kita baca dari berbagai sumber yang ada, pilates awalnya adalah latihan yang digunakan untuk memulihkan cedera bagi para penari. Namun, seiring berjalannya waktu, gerakan pilates semakin populer dan banyak diterapkan oleh orang-orang yang ingin meningkatkan kekuatan tubuh. Dan senangnya kami, karena Sabtu lalu (3/2) kami berkesempatan hadir dalam open house sebuah pusat pelatihan pilates di Surabaya bernama Cardea. Kami pun berbincang bersama Yurike Lanser selaku founder Cardea tentang pilates. Yuk Bu cari tahu serba-serbi pilates bersama ibu Yurike berikut ini :
Q : Apa perbedaan antara yoga dan pilates yang sering orang salah artikan?
A : Banyak yang menganggap pilates merupakan yoga versi modern padahal keduanya merupakan hal yang berbeda. Yoga memiliki nilai spiritual dan journey di dalamnya. Selain itu, gerakan di dalam olahraga yoga terbatas pada satu serangkaian gerakan yang sama. Sehingga seorang yang ahli dalam yoga akan memiliki badan yang fleksibel karena telah mengulang-ulang terus gerakan yang sama. Sedangkan olahraga pilates memiliki banyak gerakan. Dari satu alat reformer pilates saja dapat memiliki hampir 1000 gerakan yang diprogram khusus sesuai dengan keadaan dan kebutuhan setiap orang. Jadi setiap gerakan dapat berbeda satu sama lain menyesuaikan kebutuhannya. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan pilates dan yoga merupakan olahraga yang memiliki perbedaan yang signifikan. Namun tetap keduanya merupakan sama-sama jenis olahraga dan masing-masing memiliki manfaatnya sendiri.
Q : Bagaimana antusias pilates di kota-kota di Indonesia seperti Jakarta atau Surabaya?
A : Sejak adanya Asean Games di Indonesia, awareness orang untuk olahraga sudah semakin meningkat. Lifestyle yang sehat juga semakin meningkat dan pengertian orang atau pemahaman orang untuk pilates juga mulai meningkat. Jadi dulu lebih segmented karena beberapa pilates sendiri sudah lama di Indonesia sekitar 20 tahun tapi masih berada di lingkungan yang kecil. Namun, sekarang kebanyakan orang sudah mulai paham mengenai pilates dan menyebabkan animonya meningkat. Mereka akhirnya mulai sadar bahwa olahraga itu tidak cukup hanya bergerak melainkan bergerak dengan tepat. Dengan pilates dapat membantu supaya setiap melakukan kegiatan apapun termasuk olahraga lain, tubuh bisa merasa lebih siap dan lebih bisa mengurangi cedera.
Q : Kalau untuk pemula yang biasanya cuma melihat pilates melalui video, mungkin bisa disarankan untuk pertama kali mencoba pilates dengan gerakan atau alat tertentu dan durasinya berapa lama?
A : Tentunya setiap mau mengikuti pilates, langkah awal yang harus dilakukan adalah konsul dengan instruktur. Jadi tidak hanya mengikuti step awal tapi mereka harus mengetahui bagaimana kondisi tubuhnya. Jadi terkadang ada kondisi clinical yang seperti skoliosis atau kondisinya memerlukan perhatian khusus, program selanjutnya akan dibuatkan untuk mengikuti kondisi tubuhnya. Memang step awal yang paling aman adalah melakukan konsul dan one on one, justru tidak disarankan mengikuti group class di awal mencoba pilates. Hal ini dilakukan agar tahu bahwa gerakan mana saja yang kurang tepat untuk mengurangi resiko cedera.
Q : Kalau dilihat di sosial media banyak perempuan yang memilihnya. Apakah pilates sendiri itu rutinitas yang cocok untuk perempuan atau semua gender bisa?
A : Justru di Cardea awalnya malah pendekatannya pada atlet karena yang namanya pilates itu lebih ke scientific exercise metode jadi bisa di apply di semua cabang olahraga. Pilates dapat digunakan untuk sport enhancement atau performancenya sports, jadi bagi yang suka lari ditambah dengan pilates maka larinya bisa lebih baik. Kalau lebih suka golf ditambah dengan pilates, maka golfnya jadi lebih baik. Dengan pilates juga akan mengurangi resiko cedera. Jadi dapat disimpulkan bahwa pilates itu berlaku untuk semuanya, tidak hanya terbatas untuk satu gender.
Q : Benefit maksimal atau goals yang mereka dapat saat rutin melakukan pilates? Mungkin dari testimoni yang sudah rutin menjadi customernya Cardea?
A : Jadi beberapa atlet di Cardea, baik atlet nasional, atlet sport enthusiast, atau bahkan yang non-atlet yang paling banyak merasakan perubahan pada nafas di awal-awal rutin pilates. Nafas mereka akan jauh lebih lepas dan postur mereka jauh lebih baik. Jadi tanpa disadari sebenarnya pada saat latihan pilates yang memiliki goals sport performance, seperti melakukan golf akan menjadikan swing nya lebih baik. Atau menginginkan goals lari yang bisa lebih kuat, pada saat bersamaan dengan program latihan tersebut sebenarnya postur tubuh juga bisa lebih diperbaiki. Selanjutnya saat seseorang memiliki postur tubuh yang buruk seperti berdiri selalu miring atau duduk satu sisi tanpa sadar dengan melakukan pilates postur tubuh akan lebih bagus. Manfaatnya yang paling banyak terlebih untuk atlet bisa diukur dengan lebih mudah karena mereka gerakannya juga lebih recognition. Namun untuk fleksibilitas itu kembali ke bentuk tubuh masing-masing karena tidak dapat dipungkiri postur badan tiap orang berbeda-beda. Jadi pilates tidak menjanjikan membuat tubuh yang fleksibel. Yang terpenting adalah muscle digunakan dengan tepat.
Jadi saat olahraga dan aktivitas tubuh akan memakai lapisan muscle yang paling atas dengan durasi hanya 8 jam. Jadi saat berlari atau olahraga apapun setelah 8 jam tubuh akan sangat lelah karena masolnya yang dipakai adalah di bagian atas. Tapi kalau pilates yang digerakkan dan aktifkan adalah masol lapisan kedua dan ketiga yang kerjanya bisa 24 jam, namun banyak orang yang masih tidak tahu cara mengaktifkannya. Pilates dapat digunakan untuk menopang muscle paling atas. Jika 2 muscle yang di bawah sudah aktif, seseorang dapat bebas bergerak karena kedua muscle ini akan menopang muscle yang paling atas, inilah yang akan mencegah cedera. Namun, jika tidak mengaktifkan 2 muscle bawah dan selalu menggunakan muscle paling atas secara terus menerus setiap hari dengan durasi latihan 5 jam-8 jam dalam beberapa bulan kemudian tidak bisa dipungkiri pasti akan cedera.
Q : Tadi sempat mengatakan bahwa ini bisa memperbaiki postur tubuh, namun bagi orang yang mungkin pernah ada cedera tulang baik itu kecelakaan atau lainnya. Apakah ini masih work ke mereka?
A : Tentu masih work, karena mereka secara medis pun sudah banyak ortopedi. Bahkan dokter saraf dalam kasus saraf terjepit akan menyarankan untuk gerakan pilates karena scientific, sudah ada jurnalnya. Ini sudah terbukti beberapa program gerakan pilates bisa membantu kondisi-kondisi seperti itu. Seperti halnya, anak-anak jaman sekarang banyak yang skoliosis karena sering bermain game hingga berjam-jam, mereka juga membawa buku sekolah tebal satu sisi. Pilates dapat membantu membenarkan posisinya, tanpa mereka sadari nanti mereka setelah rutin latihan pilates badan mereka akan melakukan auto koreksi. Hal ini bisa terjadi setelah seseorang melakukan rutin pilates dengan jangka waktu tertentu. Jadi bisa disimpulkan bahwa pilates aman untuk yang setelah cedera bahkan post-operasi. Misal atlet bola muscle acl-nya putus atau meniskus di pilates Cardea akan memberikan program-program yang aman dengan tetap menguatkan muscle di sekitar bagian cederanya agar lebih membaik.
Q : Kalau sudah rutin yang disarankan Bu Rike, sebaiknya seminggu berapa kali kelas dan berapa lama durasi waktunya?
A : Menariknya pilates dapat dilakukan seminggu sekali, 2 minggu sekali, 3 minggu sekali bahkan setiap hari, ini menjadi sangat aman karena instruktur akan membuat program khusus atau sesuai kebutuhan saja. Misal melakukan pilates setiap hari berarti akan di combine programnya seperti, di hari pertama apa, di hari kedua apa, di hari ketiga apa jadi benefitnya tetap maksimal namun masih aman. Maka dari itu tidak akan terjadi over train dalam pilates.
Q : Kemudian kita kalau melihat olahraga nyaman katanya pakai baju yang nyaman juga. Bisa disarankan outfit yang nyaman untuk melakukan pilates?
A : Yang paling penting adalah nyaman untuk bergerak. Terkadang seseorang suka dengan pakaian yang yang membuat pengguna menarik atau pada dipakai bisa feel good tapi pada saat bergerak bisa jadi gak percaya diri. Hal tersebut seharusnya dihindari, dan yang paling penting adalah saat melakukan pilates harus menggunakan kaos kaki anti slip atau kaos kaki yang bagian bawahnya terdapat titik-titiknya atau polkadot. Ini penting untuk ferm pada saat melakukan gerakan pilatesnya.
Menarik ya Bu? Pilates bisa menjadi salah satu opsi olahraga untuk siapapun yang menginginkan ketahanan otot yang luar biasa dan tentunya memiliki banyak manfaat untuk kita tidak hanya hari ini tapi juga untuk kemudian hari.
Cardea Pilates Surabaya (open to public 5 Feb 2024)
Expat Roasters Level 4
Soho Graha Famili PS-15
Jl Raya Graha Famili Tim No 15