Tren Permintaan Catering Didominasi Anak Muda dan Kantoran
Momentum Ramadan sebentar lagi, dan biasanya Ibu serta keluarga atau bersama sahabat akan membuat acara buka puasa bersama di hotel atau resto. Namun tahun ini nampaknya akan ada yang berbeda, dimana ada yang akan memanjakan buka puasa bersama yang langsung menghidangkan makanan dan minuman di tempat Ibu.
Dian Ratih Pratiwi, founder Jatiroso catering saat kami temui di acara food tasting di Graha YKP, Rabu (28/02) menjelaskan saat ini tren permintaan acara buka puasa di kantor atau di rumah saat arisan semakin banyak. Terlebih banyak masyarakat yang tidak ingin terjebak macet dijalan saat menunggu momentum berbuka puasa.
“Biasanya costumer buka di hotel tapi kan full, orang - orang office pulangnya malem, kita sadar bahwa mereka juga pingin acara bukber, kita melayani teman – teman yang jam - jam pulang kerja kejebak macet terus buka-nya di office dan kiya melayani untuk keluarga juga,” kata Tiwi.
Tiwi menjelaskan untuk tema Ramadan tiap tahun selalu berganti tema dan tampilan cateringnya, ini dilakukan agar konsumen tidak bosan dan suasana berbuka puasa meski dikantor namun terasa berbeda. “Tahun lalu padang pasir tahun ini lebih ke Turki, jadi ini tematik, kalau untuk Ramadan. Lalu untuk yang ingin kami layani, pembelian minimal 50 pax tanpa charge. Karena selama Ramadan kan kami tidak ada wedding, nah dengan menu Ramadan ini mengingatkan terus bahwa kami masih ada di masyarakat,” jelas Tiwi.
Sementara untuk pernikahan, Jatiroso catering juga mengungkapkan tren masyarakat saat ini, dimana dalam pemilihan catering banyak anak muda yang mengambil peran, jika dibandingkan tahun – tahun sebelumnya orang tua yang sangat berperan dominan. “Banyak konsumen anak muda, mereka calon pengantin menyukai menu – menu baru kekinian, seperti Korean food misalnya sate dakkochi, Beef Mongolian, ada permintaan stall makanan Thailand sampai pasta corner, jadi sekarang menunya di banyakin dan lebih variatif,” kata Tiwi.
Tiwi juga memberikan tips untuk pasangan muda agar pesta pernikahannya mereka tidak kebobolan di dana catering namun tamu tetap mendapat jamuan terbaik. “Menghitung jumlah tamu jadi klo tamu nya bener - bener diperhitungkan, Insha Allah walau dengan menu minimalis itu dapatnya maksimal tamunya merasa diajeni sama pemangku hajat. Idealnya, pemangku hajat biar tamu nyaman fokus ke makanan, catering dulu dengan menu - menu yang bisa di nikmati tamu,” kata Tiwi.
(Yosan)