twitter  
Profil  

Selasa, 26 Maret 2024 | 11:34 wib
Obesitas Pada Anak Makin Meningkat, Ayo Kenali Penyebabnya Sejak Dini
 

Tahukah Ibu, jika masalah obesitas pada anak- anak di Indonesia makin meningkat? Data Status Gizi Indonesia 2022 menunjukkan peningkatan kejadian obesitas anak dalam 4 dekade yang mengalami peningkatan sebesar 10 kali lipat.

Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K), spesialis anak dengan keahlian khusus di bidang Nutrisi dan Penyakit Metabolik dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan kasus diabetes pada anak Indonesia juga meningkat 70 kali lipat pada tahun 2023, di mana 70 persen penyebabnya adalah karena obesitas. Selain itu, sebanyak 55 persen obesitas anak akan menjadi obesitas pada saat remaja, selanjutnya 80 persen obesitas remaja bertahan hingga dewasa. 

 
Prof. Dr. dr. Aryono Hendarto, SpA(K)

Prof. Aryono mengingatkan obesitas dapat mengalami sejumlah penyakit penyerta seperti sindrom metabolik yaitu tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, perlemakan hati, gangguan pernapasan saat tidur, dan kanker. Pencegahan merupakan prioritas yang harus dilakukan sedini mungkin mulai dari periode pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI). 

Pada periode ini, anak mulai membentuk selera makan, preferensi makanan, dan metabolisme yang penting dalam membentuk dasar kesehatan mereka di masa depan. MPASI yang diberikan sebaiknya dimulai saat bayi sudah mencapai usia enam bulan. Pemberian MPASI terlalu dini (di bawah 4 bulan) dapat meningkatkan risiko obesitas. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa anak obesitas di satu sisi mengalami kelebihan makronutrien seperti karbohidrat, lemak dan protein, tetapi di sisi yang lain kekurangan mikronutrien seperti zat besi, sehingga MPASI harus bergizi lengkap dan seimbang. MPASI yang tinggi zat besi penting untuk mencegah anemia dan mengatur keseimbangan metabolisme sehingga anak menjadi lebih aktif dan sehat. 

Prof. Aryono menekankan, beberapa kesalahan dalam pemberian MPASI yang dapat meningkatkan risiko obesitas. Pemberian MPASI yang tidak sesuai dengan tahapan usia anak, misalnya memberikan makanan dewasa seperti snack yang bukan khusus bayi bisa menyebabkan obesitas karena kalori yang lebih tinggi dari kebutuhan bayi. Agar terhindar dari obesitas, salah satu asupan yang harus benar-benar diperhatikan adalah gula.

Bagi orang tua yang memiliki keterbatasan waktu dan khawatir dalam memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro anak, MPASI fortifikasi dapat menjadi pilihan bagi si kecil. Salah satu keunggulan MPASI fortifikasi adalah memiliki kandungan gizi yang terukur dan seimbang, termasuk zat besi dan gula, yang disesuaikan dengan kebutuhan di setiap tahapan usia anak. 

(Manda)