Hari Pendidikan Nasional Jadi Momentum Stop Bullying Anak Berkebutuhan Khusus
Ratusan anak-anak terlihat asyik menggambar di atas tote bag. Mereka semua adalah anak-anak disabilitas, tuna grahita dan down syndrom. Anak-anak spesial ini turut merayakan Hari Pendidikan Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Mei.
Mengangkat tema “Bergerak Bersama untuk Merdeka Belajar,” acara ini diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) Jawa Timur, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3AK)) Jatim dan Zap Klinik, di Gedung BK3S Jawa Timur, Kamis (2/5/2024).
Pinky Saptandari Ketua Umum BK3S Jawa Timur menjelaskan jika momentum Hari Pendidikan Nasional kali ini mengundang anak-anak dengan kelebihan khusus untuk diajak menuangan bakat minatnya salah satunya lewat menggambar dan melukis. “Tidak ada perlombaan, tidak kompetitif, tidak ada menang kalah. Semua menang dan dapat hadiah, ini sebagai reward karena mereka luar biasa,” ujarnya.
Pinky juga memberikan catatan penting di perayaan Hari Pendidikan tentang bagaimana menghadapi perbedaan. “Ini anak-anak istimewa berbeda dengan temannya, tidak untuk dibully dan dijauhi, tapi disayang dan diterima perbedaanya,” tegasnya, Acara ini menurutnya luar biasa karena kolaborasi pemerintah dan swasta yang bergerak bersama sama dalam rangka Hari Pendidikan Nasional.
Sementara itu Mustika Nawang Wulan, Area Manager Zap Klinik, Jawa Bali selaku pihak swasta yang turut berpartisipasi melalui kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR), menjelaskan di acara ini sengaja mengundang anak-anak dengan kelebihan spesial karena mereka mereka memiliki hak yang sama untuk memperoleh pendidikan. “Kami memberi ruang, wadah untuk terus berkarya, terus belajar dan tidak putus asa, “ jelasnya.
Kegiatan ini selain ditujukan untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus juga melibatkan komunitas perempuan pengemudi ojek online untuk mengikuti sharing session seputar pengendalian stres yang dialami para orang tua dalam pengasuhan anak.
(Manda)