Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Bisnis di Surabaya, Perbankan Berikan Fasilitas Senilai 20 Juta USD
Kita tahu ya bu, bahwa kota Surabaya adalah kota terbesar ke 2 di Indonesia dan menjadi pusat pintu perekonomian di wilayah Indonesia Timur. Hal ini dikarenakan pembangunan infrastruktur yang terus berkembang seperti jalan tol, bandara internasional, dan jaringan transportasi publik. Jadi tidak heran kalau kota Surabaya memiliki banyak kawasan industri yang menjadi rumah bagi berbagai perusahaan besar di berbagai sektor.
Dikatakan oleh Delia Melisa, Head of Global Trade Solutions HSBC Indonesia saat kami temui dalam acara HSBC Road to Summit 2024 di The Westin, Kamis (12/9), bahwa kota Surabaya menjadi pusat ekonomi yang terus bertumbuh yang dibarengi dengan lahirnya banyak start up.
"Surabaya ini home base 200 start up, juga daerah yang memiliki visi sebagai smart city, digital economy tumbuh, didukung sebagai hub ekonomi, maka potensi berkembang ke skala Asean besar," kata Delia.
Sebagai salah satu penyedia jasa keuangan, Deli menjelaskan, HSBC bisa mendukung rantai pasok (supply chain) pebisnis maupun permodalan. Dan kali ini HSBC mengumumkan pemberian fasilitas dengan total nilai lebih dari 20 juta USD untuk mendukung perusahaan-perusahaan yang berdomisili di Surabaya yang meliputi PT Bambang Djaya, Borwita Group, dan PT Mega Global Food Industry yang merupakan bagian dari Kokola Group.
Sementara Hendri Saparini, Senior Economist and Founder Core mengatakan jika Surabaya dan sekitarnya merupakan daerah yang memiliki posisi strategis dalam ekonomi. Kota Surabaya pun dapat menjadi kota jasa perdagangan yang kuat namun menurutnya sektor manufaktur tak boleh diabaikan.
“Permintaan jasa yang tinggi harus didukung sektor manufaktur yang linier. Jadi ekonomi daerah ini nantinya tidak hanya mengantarkan jadi kota besar. Bila sektor riil manufaktur kuat bersesuaian dengan kinerja jasa perdagangan, didukung digitalisasi, bisa jadi kota modern yang well connected," kata Hendri.
Surabaya diharapkan menjadi fungsi penghubung atau disebut hub ekonomi khususnya untuk Indonesia bagian timur. “Tantangannya, tinggal bagaimana fungsi hub economy ini diperluas ke Asean. Bisa mengarah ke arah kota jasa perdagangan seperti Singapura," kata Hendri.
(Yosan)