twitter  
Profil  

Senin, 18 November 2024 | 09:40 wib
Sehat Sebelum Menikah untuk Generasi Berkualitas
 

Upaya edukasi ke generasi muda yang akan melangsungkan pernikahan terus dilakukan, utamanya berkaitan tentang skrining kesehatan pranikah. Apalagi saat ini adanya perubahan lingkungan, perubahan kebiasaan, pola stres, dan gaya hidup menjadi bahan pertimbangan untuk mempersiapkan kelahiran generasi berkualitas.

Saat kami temui dalam acara "Sehat Sebelum Menikah" yang digelar di Karita Pusat Busana Muslim Jl Ngagel Jaya Selatan 129-131 Surabaya, Sabtu (16/11), dokter Muhamad Fachry SpOG, Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Kendangsari menjelaskan menyiapkan generasi berkualitas penting diketahui oleh pasangan muda yang akan menikah untuk sadar akan kesehatan reproduksi dengan melakukan skrining pranikah.

“Skrining ini biasanya dilakukan tiga sampai enam bulan sebelum pernikahan, untuk mengetahui riwayat kesehatan diri dan pasangan,” kata dr Fachry.

Sementara itu, menurut Kementerian Kesehatan, secara umum ada tujuh jenis tes yang akan dilewati calon pengantin, meliputi pemeriksaan darah, golongan darah dan rhesus, hepatitis B, TORCH, HIV/AIDS, gula darah, serta tes urine. 

Dalam acara kolaborasi antara RSIA Kendangsari, Karita dan Jatiroso Catering yang dihadiri puluhan perempuan dan pasangan muda yang akan melangsungkan pernikahan ini, dokter Fachry juga mengingatkan setelah melakukan skrining pranikah, upaya penting berikutnya setelah pasangan menikah adalah perencanaan kehamilan. Dokter Fachry menyoroti akan pentingnya kebutuhan asam folat pada calon ibu hamil. 

 

“Asam folat penting untuk dikonsumsi oleh calon pasangan yang akan menikah dan berencana untuk hamil. Sebaiknya itu asam folat dikonsumsi tiga bulan sebelum menikah. Asam folat itu untuk membantu mencegah cacat janin dan secara umum asam folat bisa didapatkan dari berbagai jenis makanan, seperti telur, sayuran hijau, kacang-kacangan dan masih banyak lagi,” kata dr. Fachry. 

Mengakhiri obrolannya, dr Fachry memberikan kejutan berupa pembagian buku gratis berjudul Tuntunan Kehamilan dan Persalinan Islami kepada semua peserta yang hadir. Buku tersebut merupakan bentuk jawaban-jawaban dari banyak pertanyaan yang sering ditanyakan oleh pasien.

"Buku ini isinya rangkuman jawaban saya, yang ditulis berdasarkan pertanyaan pasien yang berkonsultasi, semoga buku ini bisa menjadi pedoman bagi para ibu hamil dalam mempersiapkan menghadapi dan menjalani proses kehamilan, persalinan dan menyusui,” kata dr Fachry.

(Yosan)