Phoenix Cells Therapy : Terobosan Baru dan Solusi Revolusioner Untuk Pasar Kecantikan Modern
Seiring berjalannya waktu, para peneliti menemukan bahwa manfaat Stem Cell tidak hanya berasal dari kemampuannya untuk berdiferensiasi, tetapi juga dari molekul-molekul bioaktif yang disekresikannya. Molekul-molekul ini, yang dikenal sebagai Secretome, mencakup protein, peptida, dan faktor pertumbuhan yang memainkan peran penting dalam regenerasi dan komunikasi seluler. Keunggulan Secretome terletak pada kemampuannya untuk memberikan manfaat peremajaan tanpa risiko etis atau biologis yang terkait dengan penggunaan Stem Cell langsung tanpa perlu menggunakan sel hidup itu sendiri. Selain meregenerasi sel kulit, manfaat terapi Secretome berfokus pada peremajaan kulit.
Kemajuan lebih lanjut dalam penelitian seluler membawa fokus pada Exosome, yaitu vesikel kecil yang diproduksi oleh sel untuk membawa molekul bioaktif (Secretome), termasuk protein, RNA, dan lipid, ke sel-sel target. Dalam konteks terapi regeneratif, Exosome berfungsi sebagai pembawa sinyal dari Stem Cell ke jaringan target, merangsang regenerasi tanpa perlu mengintroduksi sel punca itu sendiri. Keunggulan ini menjadikan Exosome sebagai alternatif yang lebih aman dan efisien dibandingkan terapi Stem Cell langsung. Adapun kelebihan lainnya yaitu tidak ada kekhawatiran menjadi penyebab potensi tumor karena Exosome tidak dapat mereplikasi diri.
Evolusi teknologi medis tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan yang terus menjelajahi kompleksitas tubuh manusia. Stem Cell, Secretome, dan Exosome adalah inovasi mutakhir yang menjadi tonggak penting dalam terapi regeneratif dan aplikasi medis modern, termasuk dalam dunia kecantikan. Metode dengan ketiga terapi tersebut menjadi pilihan utama yang menarik perhatian, namun Exosome muncul sebagai metode yang lebih terkemuka dalam beberapa aspek dibandingkan terapi Stem Cell maupun Secretome. Dengan profil keamanan yang tinggi, stabilitas molekul yang unggul, dan kemampuan penetrasi fisiologis yang luar biasa, terapi Exosome memiliki potensi besar untuk menjadi pilihan utama dibandingkan di masa depan dunia modern.
Pada Senin (25/11), Facena Beauty Clinic memperkenalkan penemuan terbaru dalam penerapan terapi Exosome dalam mengatasi masalah kulit wajah. Berkolaborasi dengan PT Supio Cosmetics Indonesia (SCI), Facena mengenalkan perawatan terbaru yaitu Phoenix Cells Therapy, atau lebih mudahnya kita sebut terapi Phoenix. Terapi ini adalah sebuah pembaruan sistem perawatan dalam mengatasi permasalahan kulit dengan menggunakan produk Exosome terbitan dari PT SCI, yaitu Revivsome. Berdasarkan bacaan dari spectrophotometry, Revivsome mengandung Exosome dengan jumlah tertinggi dibandingkan jenis lainnya, tercatat sekitar 50 miliyar sel, sehingga dapat memaksimalkan potensi dalam memperbaiki jaringan signifikan. PT SCI merupakan satu-satunya perusahaan yang memiliki ijin resmi untuk melakukan distribusi produk Revivsome di klinik-klinik seluruh Indonesia.
“Dengan (menggunakan) Revivsome, terapi Phoenix memungkinkan pemulihan permasalahan jaringan kulit yang kompleks melalui proses yang aman (non-invasif), stabil, dan efektif” papar dr. Daniel Widiyanto, Sp. And selaku Founder sekaligus Dokter Anti-Aging dari Facena Beauty Clinic. Terapi phoenix adalah kombinasi perawatan tunggal yang dilakukan oleh dokter medis dengan menggunakan produk Revivsome (exosome cocktail). Kombinasi ini bertujuan memberikan hasil maksimal untuk permasalahan kulit yang spesifik, mengingat exosome dalam kandungan Revivsome merupakan nanopartikel ekstraseluler yang dilepaskan beberapa sel termasuk dari sel punca.
Permasalahan kulit yang bisa diatasi menggunakan terapi Phoenix antara lain acne (jerawat) kecil hingga meradang, scar (bekas luka), stretch mark, kerutan, pori-pori, serta beberapa masalah kulit lain. Perawatan dengan produk Revivsome dilakukan dengan mengoleskan produk itu sendiri menggunakan kuas medis ke area wajah atau badan yang memiliki permasalahan jaringan. Perawatan medis tunggal lainnya yang menjadi bagian kombinasi terapi Phoenix dilakukan sebelum atau sesudah pengaplikasikan Revivsome sesuai arahan dokter. Meskipun proses pengolesan Revivsome dianggap cukup mudah, namun metode tersebut tetap hanya boleh dianjurkan oleh dokter khusus atau tenaga ahli medis, untuk menghindari infeksi/peradangan dan ketidaksesuaian dosis.
Investasi lebih lanjut dalam penelitian dan pengembangan Revivsome diharapkan dapat membawa revolusi besar dalam bidang kedokteran regeneratif. Dengan pembaharuan ini, masa depan perawatan kecantikan menjadi lebih menjanjikan, menghadirkan solusi yang efektif untuk meningkatkan kualitas hidup manusia.
Dengan adanya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, pemerintah mendukung perkembangan teknologi kesehatan menuju ketahanan di bidang kefarmasian dan alat kesehatan di Indonesia. BPOM tentunya ikut mendukung hal ini, antara lain melalui pengembangan pedoman- pedoman yang terkait pengolahan terapi medis Revivsome, dukungan asistensi regulatori dalam bentuk kegiatan pelaksanaan diskusi dan konsultasi, peningkatan kompetensi personil, dan melakukan kegiatan asistensi onsite untuk bisa memberikan masukan perbaikan sesuai ketentuan cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
(Salsa)