The Journey Embran Nawawi Merayakan Hari Batik Nasional di Lao Fashion Week 2024 Vientiane-Laos
Sejak tahun 2009 Embran merayakan Hari Batik Nasional, karena itu merupakan moment berharga bagi dia sebagai kreator fashion batik. Batik merupakan produk wastra dan budaya yang sudah digelutinya sejak tahun 1996 saat menjadi Asisten Designer Fashion Batik CARMANITA di Jakarta. Embran mempelajari batik sejak masih di bangku kuliah awal 90an belajar batik di gang sempit Malioboro Yogyakarta. Kini dia menjadi budayawan batik Jawa Timur yang selalu konsisten dengan batik masuk kedalam fashion modern.
Dalam kesibukannya sebagai dosen di beberapa kampus di Surabaya dan juga sebagai mahasiswa doktoral S3 Pascasarjana Institut Seni Inonesia di Yogyakarta, Embran menyempatkan diri untuk mengikuti ajang tahunan negara tetangga Laos dalam LAO FASHION WEEK. Keberangkatanya kali ini bertepatan dengan Bulan Batik Nasional, dimana acara diselenggarakan dari tgl 1-6 Oktober. Merasa momen ini adalah momen terbaik untuk deklasari Hari Batik di depan publik fashion Asia, maka Embran mencoba menampilkan beberapa karya fashion batiknya dengan judul 'The Journey' atau perjalanan Embran dalam fashion batik dan perjalanan batik di mata sebagai Warisan Budaya Tak Benda.
Pada tanggal 1 Oktober LFW dibuka di kediaman Duta Besar Prancis di Laos yang dihadiri semua diplomat, sosialita, artis, dan fashion people di laos. Acara yang digelar di taman ini dibuat untuk memperkenalkan para designer dan karya fashion yang akan ditampilkan. Dalam perhelatan ini masing-masing designer menampilkan 1 koleksinya sebagai gambaran koleksi yang akan tampil di keesokan harinya. Hasil diskusi dengan panitia, Embran mendapatkan 2 model untuk memperagakan fashion batik yang berpasangan. Momen ini menjadi menarik dimana akhirnya semua menyadari kehadiran batik ndonesia karena hanya Embran yang menampilkan bahan tradisional dalam karya fashionnya. Apresiasi langsung didapatkan dari Duta Besar Singapore, Malaysia, Amerika, Jepang, Prancis, dan tentu Indonesia Ibu Grata Wardaningtyas.
Embran Nawawi berkesempatan tampil di LFW pada malam terakhir yang dihadiri 650 tamu undangan. Di LFW ini Embran membawakan 4 jenis batik, dibuka dengan video pendek proses pembuatan batik yang mendapat decak kagum dari para audiences. Koleksi pertama fashion leasure dengan judul By The Sea, batik yang dibuat khusus oleh Embran dengan motif ''sea shell berwana biru putih dengan efek air laut yang berbuih'', atau fashion berlibur pria dengan bentuk macam macam kemeja dan celana yang terlihat sangat modern.
Koleksi kedua fashion street dengan judul POPMEKASN, dengan menggunakan batik bermotif kontemporer dan warna monokrom dari Pamekasan, gaya street fashion modern tersebut makin menonjol dengan paduan warna cyber Lime. Gaya busana tunik dan kimono untuk wanita yang suka hangout di cafe dan mall terlihat chic dan modern.
Koleksi ketiga yang merupakan representasi dari tema acara Lao Fashion Week yaitu Zero Waste, Embran mengeluarkan koleksi avant-garde dengan judul Tutur Wikara berupa paduan batik dan tenun dari Kabupaten Kediri. Bentuk kimono dan mini dress yang dibuat dengan konsep puff fashion atau fashion bergelembung menjadi icon fashion batik malam itu.
Ditutup dengan koleksi Chandrakirana dengan menampilkan fashion gala atau evening wear, Embran menggunakan batik Junjung drajat Tulungagung. Gaya dress modern dengan paduan batik dan velvet ditambah linen organza terlihat super elegant di 50m runway LFW.
Pada Lao Fashion Week kali ini Embran berkolaborasi juga dengan designer accessories dari Philipina Ann Lorio yang menyiapkan semua aksesories untuk semua koleksi yang ditampilkan. Kolaborasi ini akan berlanjut pada tahun berikutnya untuk aksesories berbahan batik.
Sudah 9 tahun berpartisipasi di Lao Fashion Week sebagai designer undangan yang konsisten dengan wastra Jawa Timur, Embran ditunggu koleksi berikutnya oleh para pecinta fashion Asia.
(Press release)