Suasana ala pedesaan begitu terasa begitu memasuki kampung wisata yang bernama Kampung Legenda, tepatnya di Lidah Kulon 3, RT 5 RW 2 Kecamatan Lakarsantri, Surabaya. Mengusung konsep ‘jadoel’  alias tempo dulu, Kampung Legenda seakan mengajak bernostalgia ke waktu lampau. Ada kedai-kedai bambu beratap daun kelapa kering, menjajakan aneka jajanan pasar,ada dolanan anak sampai pertunjukan tradisional dihadirkan di kampung ini. 

Menambah kesan tradisional, para penjualnya bahkan mengenakan kebaya dan jarit. Kaum laki-laki mengenakan baju tani lengkap dengan caping dan cangkulnya sedangkan anak-anak ada banyak yang berdandan seperti Sakera, tokoh dari Madura.

Masuk ke Kampung Legenda, pengunjung juga akan menemukan hiasan 5 dimensi berbentuk naga, rusa dan merak. Hiasan ini menggambarkan legenda Joko Berek atau yang dikenal dengan Sawunggaling, cerita rakyat asal usul Reog Ponorogo.

Dibuka pada Mei 2024, di Kampung Legenda ini, para pembeli yang ingin melakukan transaksi perniagaan harus menukar uangnya dengan keping kayu dan keping emas. Nilainya Rp 2 ribu  untuk keping kayu dan Rp 4 ribu untuk keping emas. 

Hery Kuswanto, sang penggagas sekaligus ketua RT Lidah Kulon menjelaskan jika sementara ini pasar ini dibuka di minggu pertama dan ketiga di setiap bulan. Wisatawan yang datang selain bisa menikmati suasana pedesaan, diramaikan pula dengan permainan tradsonal dan penampilan kesenian lokal.

Pihaknya juga berencana akan menambah berbagai spot baru sehingga banyak pengunjung yang datang. Heri berharap, keberadaan Kampung Legenda sebagai salah satu destinasi wisata baru di Surabaya bisa membantu perekonomian pelaku UMKM di Lidah Kulon.

(Manda)