twitter  
Profil  

Kamis, 13 Maret 2025 | 13:06 wib
Kesetaraan Gender di Tempat Kerja Bukan Hanya Sekedar ‘Role Model’, Tapi Juga Mendongkrak Produktivitas Perusahaan
 

Pemimpin perempuan di perusahaan dan bisnis memiliki peranan penting dalam menciptakan kesetaraan gender dalam lingkungan kerja. Salah satu kontribusi yang signifikan adalah membangun model peran positif untuk para karyawan, terutama bagi rekan-rekan sesama perempuan. 

Kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dipaparkan Netty Chan - Chief of Corporate Solution and Partnership Distribution Generali Indonesia di sebuah talkshow momen Hari Perempuan Internasional. Menurutnya, kesetaraan gender memperkuat peran perempuan di dunia profesional, karena dengan kesetaraan gender inilah yang menjadi dasar untuk tempat kerja yang terus berkembang dan inklusif guna memastikan kesempatan yang setara bagi semua orang. “Sebagai perempuan, kita memiliki keunikan dan kekuatannya tersendiri. Perempuan mampu membawa perspektif yang berbeda dan mampu menghadirkan inovasi melalui empati dan kreativitas,” jelasnya.

Pihaknya mendorong pemberdayaan melalui kebijakan dan berbagai aktivitas yang mendukung pertumbuhan profesional, sehingga setiap perempuan dapat bersinar dan berkontribusi secara maksimal. Netty berpendapat, sebagai pemimpin, seorang wanita dapat menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya dengan cara menunjukkan keberhasilannya dan kompetensinya secara profesional. “Dengan adanya contoh role model ini, para karyawan akan terinspirasi untuk mengembangkan potensi diri mereka tanpa batasan atau diskriminasi berdasarkan jenis kelamin,” paparnya. 

Seorang pekerja lanjut Netty, baik itu laki-laki maupun perempuan, harus dinilai berdasarkan keterampilannya, pengalamannya dan dedikasinya terhadap pekerjaan yang dia lakukan. Perempuan juga dapat memiliki kesempatan kerja yang sama atau bahkan menjadi pemimpin yang efektif dan dihormati juga. Menurutnya, inti kesetaraan gender bukanlah mengenai memberikan hak yang sama bagi laki-laki maupun perempuan, akan tetapi juga harus menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan harmonis. Sebagai contoh, selain komposisi yang seimbang, pihaknya juga mendorong pemberdayaan melalui kebijakan dan berbagai aktivitas yang mendapatkan kenyamanan dalam berkarir, seperti fasilitas ruang laktasi, fleksibilitas work from home, cuti melahirkan, dan vaksin penyakit yang bisa menyerang perempuan. 

Netty menegaskan, melalui kepemimpinan yang inspiratif, perspektif yang beragam dan tindakan yang mendukung, pemimpin perempuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif di mana semua orang dapat berkembang secara professional untuk mengembangkan potensi diri mereka tanpa batasan atau diskriminasi berdasarkan jenis kelamin.

(Manda)