twitter  
Profil  

Senin, 30 Juni 2025 | 11:22 wib
Menjadi Seorang Ibu dan Filmmaker Merupakan Dua Hal yang Sangat Erat Kaitannya
 
 

Film-film yang skenarionya ditulis oleh Gina S. Noer berhasil sukses di pasaran. Karya-karyanya bahkan mendapatkan 5 nominasi Piala Citra dan berhasil membawa pulang 2 Piala Citra dalam festival Film Indonesia (FFI) 2019. Tapi siapa sangka, pencapaiannya sebagai sineas papan atas Indonesia bukan apa-apa dibandingkan dengan statusnya sebagai seorang ibu. 

Jauh sebelum sekarang, Gina pernah merasa gagal sebagai seorang ibu. Hal ini terjadi di tahun 2011, ketika anak kedua Gina lahir dengan bibir sumbing. Setelah berhasil move-on dari kesedihannya kala itu, Gina kemudian mulai melakukan riset mengenai bibir sumbing dan menemukan Rumah Sakit Harapan Kita yang ternyata memiliki banyak pasien para ibu dengan masalah bibir sumbing pada anaknya. 

Mulai dari sinilah, akhirnya Gina tahu bahwa bibir sumbing tidak hanya berhenti saat anak selesai melakukan operasi. Selain fokus pada sang buah hati, Gina juga ingin memberikan dukungan kepada para ibu yang memiliki anak dengan masalah bibir sumbing. Dari situ, Gina bersama sahabat-sahabatnya sesama ibu dari anak dengan bibir sumbing atau istilahnya celah bibir langit-langit (CBL) mendirikan Komunitas Satu Senyum (KiSS) pada 4 November 2013. 

Melalui komunitas ini, para orang tua bisa berbagi informasi dan pengalaman mengenai perawatan untuk anak-anaknya. Dari situ, menurutnya, menjadi seorang ibu dan filmmaker merupakan dua hal yang sangat erat kaitannya. Menurut Gina, ia melihat bahwa semakin baik dirinya menjalani peran sebagai seorang ibu, maka semakin baik pula ia menjadi seorang filmmaker.

(Orami)