twitter  
Profil  

Anak Indonesia Darurat Pornografi


Yohana Yambise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak merilis data memilukan : Sebanyak 25 ribu anak Indonesia setiap hari mengakses konten pornografi di internet.

Kata Dr. Mark Kastelmen penulis buku ''The Drugs of The Millenium'', pornografi ibarat visual crack cocain atau narkoba yang digunakan melalui mata. Bagian otak yang mengalami kerusakan akibat pornografi diantaranya pre frontal cortex (PFC). Kerusakan PFC mengakibatkan seseorang sulit mengatur manajemen diri, sulit mengendalikan hawa nafsu dan emosi, sulit mengambil keputusan, serta kehilangan konsep moral dan nilai-nilai kemanusiaan.

Setelah melihat pornografi, maka visualisasi pornografi itu akan dikirim ke otak bagian belakang yang disebut juga respondent. Apabila respondent terstimulus, maka akan mengeluarkan hormon dopamin. Dopamin inilah yang memicu merasa senang, nikmat, bahagia, dan membuat anak kecanduan.

''Candu pornografi itu membuat orang menjadi dissensitifisasi. Gambar porno yang sudah dilihat tidak akan dilihat ulang karena sudah tidak berpengaruh lagi, yang ingin dilihat lagi adalah gambar porno yang lebih dari gambar sebelumnya, karena rasa senstifnya hilang. Oleh karena itu para pencandu pornografi akan selalu meningkat candunya seperti menaiki tangga, ia ingin lebih, lebih dan lebih lagi,'' kata Elly Risman, psikolog dari Yayasan Kita dan Buah hati Jakarta.

Orang tua wajib hati-hati karena banyak konten negatif justru tidak menggunakan alamat web mengandung kata seks atau porno, tapi justru menggunakan kata-kata positif agar di-klik. Di SHE and Friends on The Air (9/5), SHE meminta saran Oki Tri Hutomo, pakar IT untuk membantu para orang tua menyelamatkan anak mereka dari konten pornografi yang semakin banyak dan mudah untuk diakses. ''Selalu cek kembali history list kunjungan anak-anak di internet. Banyak orang tua yang hampir tak pernah melihat ulang apa yang telah dibuka anak-anak mereka. Demi keselamatan anak-anak, cek kembali, lihat apa yang telah mereka unggah di sosial media, website apa yang mereka kunjungi, dan bagaimana mereka berinteraksi,'' kata Oki. Orang tua yang baru membuka situs-situs dengan konten dewasa, wajib menghapus agar tidak dikunjungi anak-anak mereka. Untuk mengganti DNS Nawala klik link ini.

Selengkapnya bisa didengarkan melalui podcast berikut ini :
INSPIRASILAINNYA