twitter  
Profil  

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:09 wib
Tenang, Ada Lho Trik Hadapi Anak Susah Minum Obat
 

Tidak jarang orangtua sampai merasa frustasi karena anaknya sangat sulit minum obat. Nah, dokter keluarga dan Co-founder Yayasan Dharma Sadar Sehat, dokter Putu Eka Prayastiti Kefani atau sering dipanggil dokter Fani punya beberapa trik menghadapi anak yang susah minum obat, berdasarkan pengalaman pribadi seorang ibu dan sharing dari teman-teman perawat pediatric di akunnya @dokterfani. 

1. Beri pilihan 
Meski minum obat ketika sakit bukanlah sebuah pilihan, tetapi orangtua dapat mencoba berkomunikasi dengan memberikan pilihan sederhana untuk anak seperti : 

- Mau obat yang dimasukan dengan cara apa? Dengan minum, masukan ke pantat, atau suntik? 
- Kapan dikasih obat tersebut? Sebelum atau setelah main? 
- Dimana mau dikasih obatnya? Di meja makan atau duduk di sofa sambil menonton TV? 
- Lalu bagaimana minumnya? Mau disuapi atau sambil pelukan?

2. Tambahkan perasa 
Sebelum menebus resep, orangtua bisa menanyakan ke apoteker apakah dapat menambahkan perasa pada obat, seperti rasa jeruk, stroberi, atau anggur (sesuai kesukaan anak).   

3. Beri bertahap 
Dokter Fani mengingatkan orangtua untuk memperhatikan berapa banyak obat yang bisa ditelan anak sekaligus. Ini perlu dilakukan agar anak tidak tersedak dan muntah hingga pada akhirnya semakin membuat anak ogah minum obat. Kalau anak tidak bisa menelan obat sekaligus maka dosis bisa dibagi dan diberikan secara bertahap. Nah untuk bayi dan anak kecil yang pakai drop, maka semprotkan obat ke pipi bagian bawah daripada bagian belakang tenggorokan untuk mencegah tersedak atau refleks muntah. Biarkan bayi Anda menelan dulu sebelum menyemprotkan lebih banyak lagi. Obat harus selalu diberikan dalam posisi tegak atau duduk untuk mencegah tersedak. 

4. Jelaskan alasan 
Apabila anak sudah cukup usianya untuk mengerti, orangtua bisa memberikan penjelasan ke anak pentingnya dia meminum obat tersebut. Orangtua harus mau meluangkan waktu untuk memberi penjelasan. Di sisi lain, orangtua jangan menyerah dengan penolakan anak jika penjelasan sudah diberikan dengan baik. Orangtua juga bisa membuat proses menyenangkan dan kreatif ketika memberikan obat ke anak. Misalnya, orangtua menakar obat sirup sesuai dengan sendok takarnya agar dosisnya tepat, tetapi minum dari sendok favorit anak sesuai takaran yang sudah dipersiapkan. Kemudian, minum obat bisa sambil bermain peran, mintalah anak berlatih memberikan obat kepada boneka favoritnya.

5. Beri hadiah 
Anak yang masih berusia sekolah dapat termotivasi apabila diberikan hadiah. Dokter Fani mencontohkan seperti membuat jurnal minum obat, lalu memberi stiker bintang setiap kali anak minum obat. Orangtua tentukan berapa banyak stiker yang diperlukan untuk mendapatkan hadiah pilihan anak.   

Meski dengan cara di atas, ada pasti saatnya pemberian obat tidak lantas lancar. Seperti, misalnya jika obat tetap dimuntahkan anak. Lalu bagaimana obat yang baru diminum anak sudah dimuntahkan? Dokter Fani mengatakan jika hal tersebut terjadi, orangtua bisa menghubungi dokter atau dokter anak sebelum memberikan obat kembali atau mengulang dosis. Hal ini dikarenakan beberapa obat dapat diulang tanpa masalah, tetapi ada beberapa jenis obat yang bisa berbahaya apabila dosis yang diberi ke anak ditambah.

(Media Indonesia)