Variasi Karir dan Peran Industri Fashion untuk Kuliah Jurusan Fashion
Mengingat persaingan cukup ketat maka mengembangkan ilmu tentang fashion tidak cukup hanya mengandalkan pembelajaran singkat semata, diperlukan pengetahuan tambahan di area – area yang dapat berasosiasi dengan fashion seperti seni, budaya, teknologi, melakukan penelitian dan analisa tentang hal – hal dapat diangkat dari tren hingga keberlanjutan fashion, pengalaman dengan industri nyata. Oleh sebab itu pentingnya mahasiswa dapat berinteraksi dan mendapatkan kesempatan terjun dengan industri fashion dalam real industry project.
Pengalaman menarik dibagikan oleh Puspita Kharisma, mahasiswa Universitas Ciputra jurusan Fashion Produk Desain dan Bisnis dengan kelompoknya mendapatkan challenge pertama kalinya untuk real industry project. Proyek ini memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan Defika Hanum, pelaku industri fashion asal Yogyakarta dengan mendalami latar belakang, misi, visi brand, kontribusi dan partisipasi brand Defika Hanum di industri fashion. Kelompok mahasiswa yang beranggotakan empat orang yaitu Puspita Kharisma Subagyo, Siti Nur Amirah Hanifah, Jeanifer Tandean dan Dewi Qurrotu A’yun berbagi tugas untuk menganalisa brand Defika Hanum jika dilihat kepribadiannya secara in person, juga brand personality framework dan brand archetypes berdasarkan teori Carl Jung. Mereka juga membuat perencanaan untuk koleksi brand Defika Hanum untuk koleksi Autumn Winter 2021/2022 berikut dengan analisa trend forecasting yang tepat, color palette, tema serta judul mood board disesuaikan menggunakan familier siluet dan pilihan tekstil tepat untuk mewujudkan koleksi kapsul modest wear brand Defika Hanum. Tidak terlupakan juga para mahasiswa memilih penyanyi Tantri Kotak menjadi muse brand untuk mempresentasikan koleksi kapsul brand. Real industry project ini merupakan proyek di mata kuliah Fashion Trend Analysis yang memberikan mahasiswa kesempatan berperan memberikan jasa untuk fashion trend forecasting and design untuk brand fashion di industri nyata. Hal ini memberikan kesempatan untuk mahasiswa berproses secara bertahap dan mengupayakan komunikasi yang baik pada pelaku industri fashion. Menariknya terjalin chemistry yang tepat diantara Defika Hanum dan para mahasiswa saat melakukan progress proyek ini, maka hasil final memberikan kepuasan bagi pelaku industri maupun mahasiwa.
Sudah saatnya kini pembelajaran di jenjang Strata 1 mengembangkan diri dan menggandeng industri terkait khususnya jurusan seperti fashion atau kreatif lainnya agar dapat berkelanjutan dan bersaing di industri kreatif global. Sehingga dapat memberikan pilihan karir beragam di industri fashion Indonesia yang mampu menghasilkan karya anak bangsa berkualitas di ajang nasional maupun internasional.
Tentang Janet Teowarang:
Janet Teowarang merupakan founder dan creative director brand fashion miliknya yaitu Allegra Jane, selain itu Janet juga menjadi dosen di Universitas Ciputra Surabaya. Janet meraih Australia Awards dari Pemerintah Australia di sektor Fashion dan Textile. Karyanya juga telah dipresentasikan di Indonesia Fashion Week, Mercedes Benz Asia Fashion Award dan mengikuti kompetisi Mango Fashion Award di Spanyol.
Referensi Photo: Dokumentasi Defika Hanum, Puspita Kharisma Subagyo, Siti Nur Amirah Hanifah, Jeanifer Tandean dan Dewi Qurrotu A’yun