twitter  
Profil  

Selasa, 21 Januari 2025 | 10:46 wib
Peduli Kesehatan Perempuan, Dinkes Surabaya Lakukan Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Servik di Seluruh Kecamatan
 

Pencegahan kanker leher rahim (serviks) secara masif terus dilakukan pemerintah Surabaya. Pencegahan yang dilakukan, yakni melalui sosialisasi hingga skrining setiap sebulan sekali di seluruh wilayah kecamatan se-Surabaya.

Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mengatakan, sosialisasi hingga skrining kanker leher rahim ini adalah bagian dari upaya deteksi dini. Deteksi dini kanker leher rahim ini ditujukan kepada perempuan usia 30-69 tahun.Deteksi dini kanker leher rahim dilakukan menggunakan metode self sampling, atau pengambilan bahan pemeriksaan sendiri dan provider sampling HPV DNA. Nanik menjelaskan, sosialisasi dan skrining kanker leher rahim itu dilakukan secara berkala oleh pemkot. Salah satunya seperti yang akan digelar di Kelurahan Manukan Kulon. Di kelurahan tersebut menyasar sebanyak 5.500 peserta.

Proses skrining HPV DNA dilakukan di Kelurahan Manukan Kulon menggunakan metode self sampling. Jika hasil skrining HPV DNA-nya negatif maka akan diulang lima tahun kemudian, akan tetapi jika positif maka akan dilakukan IVA (inspeksi visual asam asetat) untuk menentukan rencana tindak lanjut. Apakah dilakukan thermal ablasi atau dirujuk ke RSUD BDH untuk dilakukan LEEP (Loop Electrosurgical Excision Procedure) atau prosedur pembedahan pengangkatan jaringan serviks.

Di 63 Puskesmas se-Surabaya sudah memiliki layanan skrining kanker leher rahim melalui metode IVA, dan semua masyarakat wanita usia 30-50 tahun yang sudah menikah, atau sudah pernah kontak seksual, dapat mengakses layanan tersebut secara gratis,” terangnya.

Nanik menambahkan, sejauh ini jumlah kasus kanker leher rahim di Kota Surabaya cenderung mengalami penurunan selama dua tahun terakhir. Berdasarkan data ICD-X di fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes), khususnya di puskesmas se-Kota Surabaya, pada tahun 2023 tercatat ada 413 kasus, sedangkan di tahun 2024 menurun menjadi 201 kasus.

“Bagi masyarakat, terutama wanita usia 30-69 tahun, ayo lakukan deteksi dini melalui skrining IVA/HPV DNA sebagai upaya pencegahan terhadap kanker serviks (leher rahim). Skrining ini, dapat diakses dan dilakukan di Puskesmas terdekat sesuai wilayah tempat tinggal,” saran Nanik. 

(Press Release)