twitter  
Profil  

Selasa, 21 Januari 2025 | 12:55 wib
Stigma Negatif Buat Penderita TBC Bikin Menutup Diri Padahal Bisa Sembuh dengan Pengobatan Rutin
 

Stigma terhadap penyakit tuberkulosis (TBC) adalah pandangan negatif yang menyebabkan penderita TBC merasa minder dan malu. Maka tak jarang banyak penderita memilih untuk menutup diri dari keluarga dan lingkungannya.

Nanik Sukristina, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, mengatakan, TBC tidak hanya berdampak pada sektor kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi. Stigma terhadap penderita TBC menjadi tantangan dalam upaya pengendalian penyakit. “Padahal TBC dapat disembuhkan melalui pengobatan rutin hingga tuntas,” jelasnya.

Mengeliminasi TBC tahun 2030, Dinkes Surabaya rutin melakukan skrining. Berdasarkan data hingga tahun 2024, total kasus TBC di Surabaya adalah sebanyak 11 ribu, dari 16 ribu target kasus nasional yang harus ditemukan dan tambahan dari luar daerah, karena Surabaya jadi rujukan se-Indonesia Timur.
 
Hingga saat ini, 90 persen penderita TBC yang ditemukan tengah menjalani pengobatan. Tantangannya adalah penderita TBC harus melakukan pengobatan jangka panjang. Jika konsumsi obat berhenti maka penderita TBC akan mengalami resisten obat dan proses penyembuhan bisa lebih dari enam bulan.

Jadi jauhi stigma negatif penderita TBC, yang diperlukan adalah dukungan terhadap pasien TBC agar minum obat sampai tuntas  dan tercapainya eliminasi TBC tahun 2030.

(Press Release)