Dr. Eighty Sp.og(k) Ajak Perempuan Peduli Fungsi Seksual
Isu seksualitas masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat. Membicarakannya saja dianggap sebagai hal yang kurang pantas. Inilah yang mendorong Dr. Eighty Mardiyan Kurniawati dr., Sp.OG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FK Unair meluncurkan buku yang membahas soal Fungsi Seksual pada Perempuan. Buku yang spesifik ditujukan untuk perempuan ditulisnya karena selama ini seksualitas pria yang lebih sering disorot dan ditulis.
Dokter Eighty mengungkapkan, buku ini mengangkat permasalahan gangguan seksual pada perempuan yang ditemukan saat dirinya praktek. “Ada trend kenaikan pasien yang melakukan pengobatan fungsi seksualnya,” katanya saat launching buku di Gedung Syariah Tower Unair (ASEEC Tower), Jumat (23/9/2022).
Kata Eighty dibanding 15 tahun yang lalu, pasien masih malu-malu bercerita tentang fungsi seskualnya, dengan kasus yang ditemui masih satu atau dua pasien, namun sekarang meningkat hingga 50 pasien yang mengeluhkan soal masalah seksual.
Buku setebal 140 halaman ini juga membahas proses panjang fungsi seksual perempuan. Mulai munculnya hasrat seksual hingga mengalami orgasme. Juga mindset yang harus dipegang perempuan agar bahagia kehidupan seksualnya. “Hubungan seksual itu dibangun oleh dua orang, laki-laki dan perempuan. Melalui buku ini diharapkan perempuan memahami bahwa mereka bukan sekadar jadi objek, tapi juga pelaku yang perlu paham apa yang terjadi pada tubuhnya,” jelas Eighty.
Contoh kasus misalnya, dibalik perempuan mencapai orgasm dan intimacy dengan suami sebenarnya ada perjalanan panjang. Bagaimana munculnya hasrat atau keinginan melakukan hubungan seksual kemudian timbul arousal, atau respon fisik.
“Buat perempuan mungkin awalnya tidak merespon hanya sekedar melihat gambar, dia lebih bereaksi jika ada physical touch,” jelas dokter Eighty yang tercatat sebagai salah satu dari lima ahli uroginekologi di Jawa Timur.
Dalam buku ini juga dijelaskan berbagai gangguan fungsi seksual yang menyebabkan seorang perempuan tidak mampu melakukan hubungan intim. Mulai dari segi fisik, psikis serta sosial. Salah satu yang dibahas seperti kasus vaginismu atau kondisi otot sekitar vagina mengencang sehingga penis tidak bisa melakukan penetrasi.
“Kasus seperti ini sebenarnya banyak. Namun karena minim pengetahuan, mereka datang ke dokter di saat hubungan rumah tangga sudah tidak baik karena kebutuhan seksualnya tidak terpenuhi dan ini sangat fatal,” ceritanya.
Tidak sekedar launching, karya pertamanya ini juga di bedah oleh dua orang panelis dari latar belakang berbeda. Pertama Heti Palestina Yunani, jurnalis Surabaya yang menyoroti gaya penulisan dan sasaran pembaca. “Masih jarang ada buku yang membahas seksualitas wanita. Ini bisa menjadi peluang besar untuk populer jika dipaparkan menggunakan bahasa yang lebih umum di masyarakat,” saran Heti.
Pembedah yang lain adalah Supardi, dr., Sp.And(K). Dia menyebut, buku ini bisa menjadi sumber informasi yang jelas baik sumber maupun keilmuannya,” Kalau spesialis mata menyebut mata adalah jendela dunia, bagi perempuan kalau tidak bisa mendapatkan kepuasan seksual, jangan-jangan ada yang salah pada organ tubuh yang lain,” katanya.
(Manda)
Update Required
To play the media you will need to either update your browser to a recent version or update your Flash plugin.