Deteksi Dini Hipertensi Dengan Miliki Alat Ukur Tensi Sendiri
Penyakit kardiovaskular dan cerebrovascular seperti serangan jantung dan stroke berada di urutan atas dalam daftar penyebab kematian utama di Indonesia, atau dengan kata lain di Indonesia, diagnosis hipertensi masih sangat rendah.
Laporan WHO menyatakan tingkat diagnosis hipertensi di Indonesia hanya 36%, lebih rendah dibandingkan Vietnam 47% dan India 37%. Hal ini disebabkan karena rendahnya kesempatan pemeriksaan kesehatan terutama jika tidak ditanggung asuransi atau perusahaan, dan rendahnya kepemilikan alat ukur tensi di kalangan masyarakat.
Ada banyak faktor resiko penyebab hipertensi yang dapat dicegah, seperti kebiasaan merokok, diabetes, kelebihan berat badan atau obesitas, jarangnya melakukan aktivitas fisik, konsumsi garam berlebihan, serta konsumsi alkohol. Melakukan pola modifikasi gaya hidup dengan rutin dapat mengurangi hingga 15% kejadian komplikasi pada hipertensi.
“Hipertensi dapat dicegah dengan menerapkan gaya hidup yang sehat seperti menjaga asupan makanan dan minuman, rutin berolahraga, serta menghindari pemicu stress serta deteksi dini dengan pengukuran tekanan darah berkala meskipun tanpa ada keluhan. Jika sudah terlanjur mengalami hipertensi, seseorang tetap dapat menjaga kualitas hidup dan harapan hidupnya dengan baik dengan menjalani pengobatan yang teratur dan mengukur tekanan darah secara berkala,” kata Dr. dr. Ade Armada Sutedja, SH., MHKes.,M.KP, Ketua PDUI ( Perhimpunan Dokter Umum Indonesia ) Cabang Jawa Timur yang kami temui pada Sabtu (18/5). “Salah satu langkah pencegahan yang sederhana namun efektif adalah memiliki alat ukur tekanan darah di rumah yang mudah dioperasionalkan sewaktu waktu dan akurat serta berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat jika tekanan darah di luar batas normal,” lanjut dr Ade.
Disebut sebagai silent killer #1 di dunia, sebanyak 15,5 juta kasus penyakit jantung terjadi di Indonesia pada 2022, meningkat dari 12,93 juta kasus pada 2021, mengakibatkan 245.343 kematian akibat penyakit jantung koroner dan 50.620 kematian akibat penyakit jantung hipertensi tiap tahun. Tekanan darah tinggi juga merupakan faktor risiko utama untuk stroke. Berada di urutan teratas sebagai penyebab disabilitas di dunia , stroke juga tercatat sebagai penyebab kematian utama di Indonesia, dengan peningkatan dari 1,99 juta kasus pada tahun 2021 menjadi 2,54 kasus pada tahun 2022.
Dan dari data tersebut, kepemilikan alat ukur tensi di rumah untuk pemantauan tekanan darah secara berkala memudahkan penderita hipertensi dalam memonitor tekanan darah sewaktu-waktu sehingga dapat lebih proaktif dalam mengelola kondisi kesehatan mereka menjadi satu antisipasi. Langkah sederhana ini diharapkan dapat membantu menurunkan jumlah penderita hipertensi secara keseluruhan dan pada akhirnya mengurangi angka penderita penyakit jantung dan juga stroke.
Pada Sabtu (18/5) di Surabaya, dalam memperingati Hari Hipertensi Sedunia 17 Mei 2024, kami berkesempatan hadir dalam rangkaian acara yang digagas oleh OMRON Healthcare Indonesia, salah satunya adalah simposium bertajuk “Heart Health: Keeping Your Cardiovascular Well-being in Check”, yang dihadiri oleh 100 dokter umum dari berbagai kota di Jawa Timur. Simposium ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter umum dalam menangani pasien dengan gangguan hipertensi sebagai pemicu utama penyakit kardiovaskular. Selain itu, memahami akan betapa pentingnya deteksi dini hipertensi, OMRON mendonasikan 500 alat tensi digital kepada dokter umum dan klinik di Jawa Timur, bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Jawa Timur. Donasi alat tensi digital ini diharapkan akan semakin meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Jawa Timur, terutama untuk penanggulangan hipertensi dan stroke.
Selain dihadiri oleh Dr. dr. Ade Armada Sutedja, SH., MHKes.,M.KP, selaku Ketua PDUI ( Perhimpunan Dokter Umum Indonesia ) Cabang Jawa Timur sebagai pembicara, rangkaian acara ini turut dihadiri oleh Tomoaki Watanabe selaku direktur OMRON Healthcare Indonesia, Fanny selaku marketing manager OMRON Indonesia dan Eunice Teo selaku Product Manager, Cardiovascular & Respiratory OMRON Healthcare Singapore.
Dan menutup sesi obrolan bersama teman-teman media, kami sedikit berbincang juga dengan Eunice, tentang pendapat dia mengapa seorang Ibu sebagai pelindung keluarga sehingga harus mengupayakan banyak cara agar keluarga sehat, termasuk menyadari pentingnya memiliki upaya antisipasi deteksi dini sebuah penyakit.
(Deedee)
Update Required
To play the media you will need to either update your browser to a recent version or update your Flash plugin.