twitter  
Profil  

Sabtu, 17 Maret 2018 | 09:52 wib
Terapi Listrik untuk Tidur Lebih Lelap
Apakah Anda pernah berpikir bila kurang tidur maka kita bisa ''membayarnya'' di lain waktu. Pemahaman ini nyatanya salah. Kata Matthew Walker, ahli saraf di Inggris yang sekaligus direktur Center for Human Sleep Science di University of California, Berkeley, tidur itu bukan seperti bank, Anda tidak bisa mengakumulasikan utang tidur kemudian membayarnya di waktu lain, seperti dikutip dari Esquire. 

Tidur masih jadi kebutuhan yang esensial bagi manusia. Saat seseorang kurang tidur maka kemampuan menalar, berhitung, konsentrasi, bahkan kemampuan mengambil keputusan jadi lemah. Tak hanya itu, kurang tidur memicu makan berlebih dan cenderung labih secara emosi. Untuk memenuhi kebutuhan itu, kini ada inovasi berupa Electric Potential Therapy (EPT) atau terapi potensial listrik yang diklaim dapat meningkatkan kualitas tidur.

EPT menggunakan matras yang dialiri listrik melalui sistem fiber. Sistem fiber membuat potensial listrik tetap aman sehingga tidak menyetrum tapi memberikan efek pada tubuh untuk membuat tidur nyenyak.

Kata Lew Mun Yee, pendiri AMLIFE-perusahaan yang membawa matras terapi potensial listrik, matras akan menstimulasi tubuh untuk menetralisir sistem saraf agar tubuh lebih relaks. Sistem saraf ini nantinya bakal membuat aliran darah lebih lancar sehingga meredakan nyeri dan pegal. Efeknya, mudah lelap dan tidur lebih nyenyak. Lew juga menyebut terapi ini menimbulkan kehangatan yang pas dengan suhu tubuh.

''Terapi ini juga menghangatkan lewat sistem fiber yang cocok dengan manusia, rasanya seperti dipeluk oleh karena itu bisa tidur dengan lelap,'' kata Lew. Lew pun mengklaim alat ini tak memiliki efek samping dan dapat digunakan setiap hari untuk segala usia.

Meski baru di Indonesia, teknologi ini sebenarnya sudah ditemukan di Jepang pada awal 1928. Sejak saat itu, terapi potensial listrik melakukan banyak studi klinis selama 40 tahun hingga diakui Kementerian Kesehatan Jepang. Pada 1968, Kementerian Kesehatan Jepang mengakui terapi potensial listrik sebagai alat kesehatan yang dapat memperbaiki delapan gejala. Mulai dari sakit kepala, insomnia akut, nyeri bahu dan leher, sembelit, gangguan pencernaan, tangan dan kaki dingin, nyeri otot dan kelelahan kronis.

Teknologi terapi potensial listrik ini kemudian diadaptasi oleh AMLIFE. Perusahaan alat kesehatan ini awalnya membuat terapi itu versi duduk. Barulah pada 2013 matras terapi potensial listrik ini mulai dipasarkan ke beberapa negara dan menjajal pasar Indonesia baru-baru ini.