Trend Fashion Sequins dan Satin
Kaum wanita biasanya menyukai hal-hal berkaitan dengan suatu terlihat mewah dan berkilau pada pakaian maupun aksesoris. Seperti contohnya berlian, rhinestones, swarovski sebagai bagian dari perhiasan dan aksesoris. Untuk pakaian, aplikasi kain satin sangat mendominasi dengan penambahan manik-manik atau kain berupa manik-manik itu tersendiri yang disebut sequined fabric.
Untuk musim akhir tahun ini bermunculan trend fashion yang bergemerlapan pada variasi pakaian dan aksesoris menciptakan kesan glamor dengan warna merah, hitam, silver maupun emas. Namun saat mengenakan fashion items ini perlu diperhatikan dari sisi kesesuaian si pemakai dan kualitas material yang digunakan. Mengapa demikian? Karena wanita memiliki berbagai bentuk tubuh yang unik dengan kepribadian dan karakter berbeda-beda. Kain dan material berkilau bisa jadi sangat rumit untuk dipakai jika kita tidak terbiasa mengenakannya karena langsung menjadi pusat perhatian.
Menilik dari munculnya glamour fashion diawali penggunaan material sequins sebagai salah satu jenis beading pada pakaian di tahun 20an saat era Roaring 20's. Dimana periode ini merupakan era modernisasi bagi wanita terbebaskan dari banyaknya pemakaian korset di abad sebelumnya. Era Great Gatsby ini yang memaksimalkan gerakan melalui dansa modern dan musik jazz membawa dampak penggunaan beading pada gaun untuk menimbulkan bunyi gesekan manik-manik tersebut ketika bergerak. Setelah itu gaya glamor bergeser ke gaun panjang dengan kain sutra satin berpotongan bias untuk pertama kalinya menjadi trend setter pada tahun 30an saat periode naik daunnya industri perfilman di Hollywood setelah suksesnya silent movie (film bisu) di abad ke 19.
Aktris yang dikenal pada saat itu adalah Greta Garbo, Bette Davis, Joan Crawford, Jean Harlow, Carole Lombard dan masih banyak lainnya mempopulerkan gaya glamor khas Hollywood yang disebut Old Hollywood Glamour. Material sutra satin menjadi sangat diminati untuk gaun malam berleher rendah maupun tinggi dengan potongan bias dan penambahan flares bagian bawah rok untuk menambah volume, selain itu juga terdapat teknik draperi bias cut pada gaun di koleksi Madeleine Vionnet yang seorang couturiere (couture dressmaker) asal Prancis. Sekarang di jaman modern kain sutra satin tidak banyak digunakan karena harganya cukup mahal dan hanya untuk rumah mode atau koleksi desainer tertentu yang masih menggunakan material tersebut. Material sutra satin banyak digantikan oleh satin polyester khususnya untuk koleksi fast fashion maupun brand fashion retail.
Berbagai pilihan brilian untuk fashion items dari material sequins yaitu blazer atau jaket, rok dibawah lutut dengan belahan samping satu sisi, celana panjang bersiluet lurus cigarette atau lebar dengan flares atau bell bottom ala tahun 70an, dan juga dress longgar pendek atau selutut. Bentuk tubuh hourglass dapat menggunakan atasan atau dress dari sequined fabric yang longgar tanpa membuat ketat area bagian dada maupun pinggul. Kain satin dan sequin cenderung membuat area tubuh yang besar dan lebar menjadi lebih menonjol maka sebaiknya dapat dihindari digunakan pada area yang tidak sesuai. Bagi bentuk tubuh pir karena bagian yang menonjol adalah di area pinggul dan paha maka rok sequin bersiluet A-Line akan sesuai, juga rok semi lingkar dari kain satin. Blazer atau jaket longgar dan berstruktur akan cocok untuk wanita berbentuk tubuh diamond (berlian) atau apel karena mensiasati bagian yang tidak ingin ditonjolkan. Penggunaan kain satin juga hampir sama dengan kain sequin, khususnya untuk satin sangat disarankan memilih fashion item yang tidak menempel pada tubuh. Pakaian dari satin dengan bentuk draperi maupun tambahan volume flares akan terlihat lebih menarik.
Kombinasi padu padan tidak wajib berupa formal wear walaupun sequin dan satin sangat identik dengan kemewahan. Untuk perpaduan semi-casual masih dapat digunakan misalnya rok sequin dengan jaket jeans dan sneakers, demikian juga atasan satin dengan celana jeans dan pump heels. Untuk tampilan semi-formal, blazer sequin dipadukan bersama celana jeans hitam dan pump hitam menjadi pilihan terbaik untuk meraih pusat perhatian yang instan. Satu tips penting untuk teman She jika menggunakan material sequins dan satin hindari pemakaian dari top to toe karena akan menjadi sangat berlebihan, bila sudah menggunakan pakaian atau aksesoris yang gemerlap wajib dipadukan dengan material yang tidak berkilau.
Tentang Janet Teowarang
Janet Teowarang merupakan founder dan creative director brand fashion miliknya yaitu Allegra Jane, selain itu Janet juga menjadi dosen di Universitas Ciputra Surabaya. Janet meraih Australia Awards dari Pemerintah Australia di sektor Fashion dan Textile. Karyanya juga telah dipresentasikan di Indonesia Fashion Week, Mercedes Benz Asia Fashion Award dan mengikuti kompetisi Mango Fashion Award di Spanyol.