Segala makanan dan minuman yang berasal dari luar negeri, ketika masuk ke Indonesia akan mengalami penyesuaian dengan selera lokal termasuk Shabu-Shabu. Di Indonesia, biasanya daging akan direbus  bersamaan dengan sayuran hingga benar-benar matang. Tapi ternyata, cara makan menu ini untuk kita di Indonesia, berbeda dengan aslinya yaitu ala Jepang. 

Di Jepang, sajian ini disebut Nabe. Sedangkan Shabu-Shabu, irisan daging tidak dimasak berbarengan dengan sayuran. Saat kuah sudah mendidih, ambil selembar irisan daging, lalu celupkan 3-4 kali ke dalam kuah hingga daging setengah matang (berwarna pink). Lalu, nikmati dengan mencocol saus penyertanya seperti saus ponzu dan goma. Cara masak ini akan membuat daging tidak overcooked, sehingga rasa dan tekstur daging berada di tahap yang terbaik. Karenanya, sangat penting memilih daging sapi yang berkualitas untuk memasak Shabu-Shabu.

Saat  shabu-shabu menggunakan kuah sukiyaki yang lebih manis, masyarakat Jepang gemar mencelupkan potongan daging mereka ke dalam telur mentah sebelum dinikmati. Telur yang melapisi daging akan membuat tekstur daging lebih silky dan kaya rasa. Untuk mencoba cara ini, perlu diperhatikan kualitas telur yang digunakan. Pastikan telur tersebut memiliki kualitas baik yang aman saat dikonsumsi dalam keadaan mentah.

Nama “Shabu-shabu” sendiri diambil dari suara yang dihasilkan saat mencelupkan irisan daging ke dalam kuah.  Banyak sayuran yang menjadi bahan utamanya, membuat sajian diminati sebagai pilihan yang lebih sehat . Menikmatinya bersama-sama dengan teman atau keluarga, membuat sajian ini makin disukai.