Siap Mental Masuk Dunia Kerja, The Sages Ajak Mahasiswanya Kelola Kafe
|
Vibes kafe khas drama Korea langsung terasa memasuki tempat yang satu ini, dengan deretan buku layaknya perpustakaan terjajar rapi, hommy dan Instagramable. Namun satu hal yang unik, semuanya dijalankan oleh mahasiswa The Sages International Culinary Business School yang sedang melakukan praktek kerja di Space K, sebuah kafe yang berlokasi di Darmo Permai. Mahmudi, dosen pembimbing project ini menjelaskan mahasiswa yang duduk di semester IV ini sedang melaksanakan berbagai tugas layaknya operasional sebuah kafe.
![]() |
Praktek kerja dilapangan ini membentuk mental anak didiknya. “Mulai melayani pelanggan, mengambil pesanan, memasak, menyajikan makanan, termasuk pemahaman tentang manajemen kafe, seperti mengatur stok, mengelola pesanan, dan memahami standar operasional prosedur (SOP), semuanya diatur oleh mereka. Ngga cuman jurusan masak hanya paham masak saja, tapi juga menghitung cost, membuat kreativitas menu bahkan cara mendatangkan customer juga harus dikuasai,” jelasnya. Total mahasiswa yang terlibat ada 60 orang dan terbagi menjadi 3 kelompok. Kata Mahmudi, ibarat miniatur usaha, bila nantinya menginjak semester VI mereka membuka usaha sendiri secara mentalnya sudah teruji.
Saat membuka buku menunya, tersedia mulai makan ringan sampai ke berat. Mulai zuppa zup, lasagna, burger, sandwich, chicken wing, sampai beragam platter yang bisa dinikmati rame-rame. Untuk minuman, tersedia berbagai jenis kopi dan te dengan beragam varian yang dapat dipilih sendiri panas atau dingin.
|
![]() |
Yang menariknya dengan konsep open kitchen, pengunjung bisa melihat langsung bagaimana para mahasiswa ini mempersiapan beragam hidangan sampai disajikan ke meja. Buka mulai pukul 10.00- 22.00, Mahmudi berharap mahasiswanya mempunyai skill yang mumpuni nantinya. “Di sini mendapatkan pengalaman nyata bisnis kafe. Menjual itu berat, cari customer itu ngga mudah. Mereka juga ditarget sehari minim 50 customer, bukan mencari keuntungan ini sesuai kemampuan atau kapabilitasnya dalam dunia pembelajaran,” kata Mahmudi.
(Manda)